Perdana Menteri Australia,Tony Abbott, Rabu (8/10), memberikan perintah pencegahan masuknya para penceramah Islam radikal ke Australia dengan mengetatkan pemberian visa berkunjung.
Pencegahan tersebut dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan dengan komunitas Muslim Australia akibat serangkaian serangan yang terjadi beberapa waktu lalu.
Belum lama, Abbott memang sudah memperingatkan bahwa keseimbangan antara kebebasan dan keamanan di Australia akan sedikit berubah guna membatasi sepak terjang gerakan Muslim radikal di Australia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikatakan Abbott, sistem baru yang lebih tegas ini, tidak memerlukan pengesahan undang-undang.
Langkah Abbott untuk mempersulit penceramah radikal masuk Australia disebabkan oleh kelompok Hizbut Tahrir yang beberapa waktu lalu berceramah mengenai pendirian negara Muslim.
Desakan masyarakat agar pemerintah Australia mewaspadai pidato Hizbut Tahrir kemudian membuat Abbot mencetuskan peraturan tersebut.
"Yang ingin Australia lakukan adalah memastikan bahwa peceramah radikal tidak menyebarkan pesan penuh kebencian mereka di sini," kata Abbott seperti yang dikutip oleh Reuters.
Australia memang sedang siaga untuk mengantisipasi serangan oleh kelompok Muslim radikal yang telah kembali dari pertempuran di Timur Tengah dan melakukan serangkaian serangan keamanan kota-kota besar.
Jangan sampai penceramah radikal menyebarkan pesan penuh kebencian di Australia.PM Australia Tony Abbott |
Para pejabat di Australia tengah menyelidiki 160 warga Australia yang terlibat dan mendukung gerakan radikal di Timur Tengah.
Dari jumlah tersebut, 20 orang diyakini sudah kembali ke Australia dan dikhawatirkan akan mengancam keamanan negara.
Beberapa tokoh Muslim di Australia mengatakan kelompok mereka saat ini merasa tidak mendapat keadlian dari negara serta mendapat ancaman dari kelompok-kelompok sayap kanan.