Jakarta, CNN Indonesia -- Demonstran Palestina bentrok dengan polisi Israel di kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur, menyebabkan tiga petugas mengalami luka ringan, Rabu,(8/10).
Menurut laporan dari Al Jazeera, bentrokan berawal ketika warga Palestina pada Rabu pagi tidak diizinkan memasuki Masjid oleh polisi Israel, namun malah memperbolehkan kelompok Yahudi sayap kanan untuk memasuki area Masjid untuk mengisi liburan Yahudi.
"Bentrokan meletus setelah selusin orang Palestina menggunakan topeng, mulai melemparkan batu, kembang api dan perangkat berisi api lainya ketika polisi membuka Mesjid Al-Aqsa untuk digunakan shalat," Ujar Lubar Samri, juru bicara polisi Israel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Samri juga menyebutkan, para demonstran membarikade diri di dalam masjid dan terus melemparkan benda-benda ke arah polisi.
"Satu bom molotov sempat dilemparkan ke arah polisi, namun gagal meledak," ujar Samri.
Tidak ada informasi segera tentang apakah ada yang terluka dari kubu demonstran Palestina.
Insiden ini terjadi di hari libur bagi kaum Yahudi yang dikenal dengan nama Sukkot. Di hari ini, umat Yahudi mendatangi tempat-tempat suci untuk memanjatkan doa.
Masjid Al-Aqsa, juga dikenal oleh orang Yahudi sebagai "Temple Mount", dan merupakan situs paling suci bagi agama Yahudi dan situs ketiga tersuci bagi agama Islam.
Kementerian Pariwisata Israel awal pekan ini memperluas pintu masuk ke Mesjid Al-Aqsa, yang mendapat kecaman dari pejabat Palestina sebagai bentuk keputusan sepihak dalam merubah situs suci.
Ketegangan meningkat di Yerusalem menyusul tewasnya tiga orang remaja Yahudi yang diculik pada Juni lalu, Israel menuduh Hamas.
Peristiwa itu memicu serangan selama 50 hari Israel ke Gaza yang menewaskan lebih dari 2.100 warga Palestina dan 72 warga Israel.