Seorang tentara wanita Peshmerga dari etnis Kurdi berhasil membuat kekacauan di markas militan ISIS di kota Kobani, Suriah, dengan menyerbu dan meledakkan bom bunuh diri.
Menurut The Independent, tentara wanita Peshmerga bernama Deilar Kanj Khamis, komandan Unit Perlindungan Rakyat Kurdi, YPG, mendobrak masuk markas ISIS di pinggiran kota Kobani pada Minggu (19/10) sebelum akhirnya terlibat pertempuran sengit dan berakhir pada ledakan bunuh diri dengan granat.
Nasser Haj Mansour, pejabat pertahanan di wilayah Kurdi Suriah mengatakan ada sekitar 10 ribu tentara wanita Peshmerga yang ikut bertempur melawan ISIS di Suriah dan Irak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Mansour, saat kebanyakan tentara Kurdi dipukul mundur di wilayah selatan Kobani, Khamis tetap bertahan dan melawan balik dengan menembakkan senjata dan granat.
Bukan cerita baru, tentara wanita Peshmerga adalah pasukan gagah berani yang siap maju di garis depan pertempuran. Bahkan pasukan wanita inilah yang paling ditakuti ISIS.
"Tentara ISIS sepertinya yakin jika mereka terbunuh akan masuk surga, selama dibunuh oleh pria. Para tentara wanita Peshmerga ini mengaku puas telah membunuh tentara ISIS dan membuat mereka kalang kabut," kata ketua Komite Hubungan Internasional di Senat Amerika Serikat, Ed Royce, kepada New York Post.
Seorang tentara wanita Kurdi berusia 27 tahun bernama Tekoshin di Irak utara menegaskan hal ini.
"Saya kira ISIS lebih takut pada kami ketimbang pria. Mereka yakin akan masuk neraka jika mati di tangan wanita," kata Tekoshin, sambil menenteng Kalashnikov.
Sejak ISIS menguasai sebagian wilayah di Irak, tentara wanita Kurdi turut aktif berada di garis depan pertempuran, menembakkan senjata.
 Tentara wanita Peshmerga dari suku Kurdi paling ditakuti ISIS. (REUTERS/Ahmed Jadallah) |
Tentara Wanita Kurdi di Medan Perang