Jakarta, CNN Indonesia -- Berada di negara yang tidak mengizinkan para perempuannya untuk mengemudi, seorang wanita insinyur Saudi menunjukan sesuatu yang baru untuk bagi rekan kerjanya yang kebanyakan adalah pria.
Mengenakan hijab dan menggunakan kacamata peneliti, Jumana Almuzel adalah sebuah pemandangan langka yang bisa disaksikan di salah satu perusahaan turbin gas Arab Saudi, GE.
Almuzel merupakan satu-satunya wanita yang bekerja bersama rekan kerja pria di salah satu perusahan terbesesar yang ada di bagian timur negara tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketika saya datang ke perusahaan ini, saya telah bekerja sama dengan para pria, dan mereka menanyakan banyak hal," ujar Almuzel, Insinyur Mekanik yang merupakan lulusan dari Amerika Serikat.
"Disini kami membantu satu sama lain, dan mereka bisa melihat bahwa saya mampu dan mengerti terhadap elemen mekanik yang sedang dikerjakan," ujarnya.
Perkembangan ini merupakan sebuah perubahan radikal, untuk sebuah negara yang menganggap pemisahan gender adalah normal, serta hanya 1 dari 5 wanita yang bekerja.
Namun, perubahan yang terjadi saat ini di negara yang ultra konservatif ini, tidak lepas dari kebijakan dari pemimpin Arab Saudi, Raja Abdullah.
Hadirnya sekitar 8 juta pekerja asing di Arab Saudi membuat negara ini tergantung pada tenaga asing.
Untuk itu perempuan lokal di sana sekarang diharapkan untuk bisa mengisi kebutuhan pekerja tersebut.
Sebuah pusat pengelolaan bisnis baru saja dibuka di Riyadh, dan berencana akan memperkerjakan lebih dari 3 ribu perempuan.
"Ironisnya, banyak dari perempuan yang menganggur disini merupakan lulusan dari perguruan tinggi," ujar Khalid Al Falih, CEO dari raksasa energi Saudi Aramco.
Menurut Falih, lebih dari 50 persen perempuan menganggur dikarenakan tidak tersedianya lingkungan kerja yang memfasilitasi laki-laki dan perempuan sekaligus.
Sementara itu, perusahaan telekomunikasi dari india Tata Grup, telah mendirikan call center yang semua pekerjanya adalah perempuan Arab Saudi.
Meski begitu, dalam kehidupan sehari-hari, perempuan Arab Saudi masih tidak diperbolehkan menyetir mobil, meskipun mereka mengemudi untuk pergi bekerja.