Sana'a, CNN Indonesia -- Sedikitya 47 orang tewas akibat ledakan yang terjadi di Yaman, di tengah berlangsungnya aksi protes anti-pemerintah yang dilakukan kelompok Houthi di Sanaa Tahir Square, pada Kamis, (10/10).
Kekerasan tersebut menjadi permasalahan baru terkait perselisihan politik di negara tersebut.
Saksi mata mengatakan ledakan berasal dari bom bunuh diri yang terjadi di dekat sebuah bank, namun Kementrian Dalam Negeri belum mengkonfirimasi hal tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kementerian Kesehatan Yaman menyebutkan setidaknya terdapat delapan anak-anak dalam korban ledakan tersebut.
Ledakan bom juga melukai kerumunan masa dari kelompok Houthi yang tengah berunjuk rasa.
"Setidaknya 11 orang dari pengunjuk rasa dibawa ke rumah sakit dalam kondisi kritis," ujar tenaga medis dari kelompok Houthi.
Houthi, merupakan pengikut dari ajaran Islam Syiah, dimana Muslim Sunni menjadi mayoritas di negara tersebut. Selama beberapa pekan, kelompok ini melakukan protes terhadap pemerintah, dan telah berhasil mendorong pengunduran diri dua perdana menteri Yaman dalam waktu dua pekan.
Hingga saat ini, belum ada kelompok yang menyatakan bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Namun, Al-Qaedah, jaringan teroris Muslim yang memeluk aliran Islam Sunni telah mengancam akan membunuh kelompok Houthi karena sebelumnya Houthi telah mengalahkan suku Sunni di beberapa provinsi di Yaman.