Thailand, CNN Indonesia -- Pihak Istana menyatakan pada Selasa (7/10) bahwa kondisi Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej, yang sempat menjalani operasi pengangkatan kantong empedu, sudah pulih.
Pernyataan yang diunggah dalam akun Facebook resmi milik istana tersebut juga mengatakan bahwa tidak terdeteksi kelainan sel dalam organ raja yang sebelumnya meradang.
Seperti yang dikutip dari Reuters, meskipun sempat mengalami demam setelah operasi, kondisi pernafasan dan denyut nadi sang raja sudah kembali normal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Operasi pengangkatan kandung empedu yang dilakukan merupakan prosedur umum untuk menghilangkan sakit akibat batu yang terbentuk di empedu.
Kesehatan Bhumibol yang menurun, raja terlama di dunia yang kini berusia 86 tahun, telah menyebabkan berbagai krisis persaingan antar pebisnis dan elit politik Thailand.
Meskipun sempat mengalami demam setelah operasi, kondisi pernafasan dan denyut nadi sang raja sudah kembali normal.Istana Kerajaan Thailand |
Kesehatan raja memang sangat berpengaruh, karena sosok raja dianggap sebagai penentu stabilitas bagi rakyat Thailand.
Raja sempat meninggalkan Rumah Sakit Siriraj Bangkok akhir bulan September setelah hampir lima minggu menjalani pengobatan untuk radang perut yang diderita sejak 2009.
Ia kembali masuk rumah sakit pada Jumat minggu lalu setelah mengalami demam dan tekanan darah yang naik turun.
Sebelumnya, Bhumibol memang jarang terlihat tampil di depan publik karena menjalani perawatan khusus selama empat tahun setelah pada tahun 2009 didiagnosa mengidap infeksi paru-paru.
Ia memulihkan kesehatannya dengan tinggal di istana di Pantai Hua Hin, di wilayah selatan Bangkok.
Bhumibol, raja kesembilan dari Dinasti Chakri, merupakan pemimpin monarki konstitusional di Thailand yang membuat beberapa intervensi pada 1970-an dan 1990-an untuk menyerukan agar masyarakat tetap tenang selama krisis politik berlangsung.
Namun, pada saat terjadinya kekacauan yang mengakibatkan kudeta pada November-Mei lalu, ia memilih untuk berdiam diri.
Kudeta kemarin terjadi akibat perselihan politik antar pendukung Prayuth Chan-ocha yang kini menjadi Perdana Menteri Thailand dan pendukung mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra.
Anak Raja Bhumibol yang akan mewariskan tahta sang ayah, Putra Mahkota Vajiralongkorn, memilih tidak berpihak kepada dua kubu, namun beberapa pendukung Thaksin juga merupakan pendukung setia Vajiralongkorn.