Punta Cana, CNN Indonesia --
Seorang warga negara Amerika Serikat mengaku mengidap Ebola pada sebuah penerbangan menuju Republik Dominika, memicu kepanikan dan diturunkannya tim medis untuk mengisolasi pesawat tersebut.
Diberitakan Fox News Latino yang mengutip harian Diario Libre, Jumat (10/10), menurut petugas bandara, pria yang terbang dari Philadelphia itu tiba-tiba berteriak "Saya mengidap Ebola, kalian semua sial."
Pria 54 tahun yang tidak disebutkan namanya ini diketahui juga berteriak, "Saya pernah ke Afrika!"
Pria tersebut memang tidak berteriak bahwa ia membawa bom, tapi kepanikan yang dipicunya hampir sama.
Sebanyak 290 orang di dalamnya langsung cemas, sesampainya di Punta Cana, tim medis dengan pakaian pelindung lengkap langsung mengisolir pesawat dan para awak serta penumpang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah menjalani penyelidikan, pria pengacau itu ternyata tidak menderita Ebola, kendati di pesawat dia batuk-batuk. Selain itu, dia juga belum pernah ke Afrika.
Penumpang sampai harus tertahan selama dua jam karena pemeriksaan terus dilakukan.
Pria ini lantas dikirimkan kembali ke Amerika untuk menjalani pemeriksaan lanjutan, sesuai dengan prosedur operasi penanganan penyakit menular.
Kekhawatiran terhadap Ebola mencapai tingkat tertinggi saat seorang penderita diketahui berhasil lolos dari pemeriksaan medis dan terbang ke Amerika Serikat.
Warga Liberia yang pertama kali terdeteksi menderita Ebola di AS tersebut, Thomas Duncan, meninggal dunia pada Rabu (8/10).
Menurut data WHO, penderita Ebola saat ini telah mencapai 8.000 orang, dan kematian hampir 4.000 orang. Hingga kini obatnya masih belum ditemukan.