Jakarta, CNN Indonesia --
Hilangnya pesawat Malaysian Airlines Flight 370 pada awal Maret tahun ini masih menjadi misteri yang tidak terpecahkan.
Seperti yang dikutip dari CNN, pesawat yang membawa 12 kru pesawat dan 227 penumpang dari 15 negara hilang dua jam setelah berangkat pukul 12.00 malam waktu Malaysia, dari Kuala Lumpur International Airport menuju Beijing Capital International Airport.
Radar militer Malaysia mengakui ada kontak terakhir pada pukul 02:15 dini hari saat peswat Boeing 777 tersebut berada di atas Laut Andaman, sekitar 320 kilometer (200 mil) barat laut dari negara bagian Penang di barat laut Malaysia.
Hilangnya MH370 bukanlah hal yang pertama terjadi. Berikut ialah beberapa 'pesawat hantu' yang hilang dalam perjalanan seperti terangkum dari berbagai sumber:
Air France Flight 447
Pada tahun 2009, pesawat Air France Flight 447 jatuh di Samudera Atlantik dan menewaskan 228 penumpang saat melakukan penerbangan dari Rio de Janeiro ke Paris.
Tim penyidik membutuhkan waktu selama tiga tahun untuk kemudian mengungkapkan bahwa Airbus A330 tersebut jatuh akibat kristalisasi es yang menyumbat pada sensor pembuangan udara pesawat.
 Pesawat yang menabrak gunung, jatuh di hutan atau lautan, sangat menyulitkan pencarian. (DetikFoto/Jhoni Hutapea) |
Flying Tiger Line Flight 739
Tragedi hilangnya pesawat militer Flying Tiger Line Flight 739 pada Maret tahun 1962 juga menjadi salah satu misteri penerbangan paling abadi di dunia.
Flying Tiger Line Flight 739 saat itu disewa pihak militer Amerika Serikat untuk mengangkut lebih dari 90 tentara Vietnam dari Guam ke Filipina.
Namun, pesawat tersebut tidak pernah mendarat di Clark Air Force Base di Filipina.
Lebih dari 1.300 orang terlibat dalam pencarian reruntuhan pesawat militer AS ini yang juga tidak berhasil ditemukan.
Beberapa orang kemudian memberikan kesaksian bahwa mereka melihat saat pesawat hancur.
Awak kapal tanker Liberia mengaku melihat sebuah ledakan di langit, di waktu dan lokasi yang sama saat pesawat diperkirakan lewat.
Saat ledakan di langit usai, dua benda yang menyala lalu jatuh ke laut.
Pesawat kemudian dinyatakan telah jatuh di suatu tempat di barat Samudera Pasifik.
Pihak Penerbangan AS menyatakan bahwa pemerintah tidak dapat menentukan kemungkinan penyebab insiden tersebut.
 Kecelakaan pesawat kadang disebabkan oleh kesalahan manusia dan alam. (Reuters/Stringer) |
Star Tiger dan Star Ariel
Hamparan laut luas antara Florida, kepulauan Bermuda dan Puerto Rico menjadikan kawasan tersebut berbentuk segitiga yang melegenda dengan sebutan Segitiga Bermuda.
Pada paruh pertama abad ke-20, beberapa pesawat dan kapal menghilang di kawasan yang dekat dengan Karibia ini, termasuk dua pesawat penumpang Amerika British South American Airways, Star Tiger dan Star Ariel, pada tahun 1948 dan 1949.
Lebih dari 51 penumpang dan awak hilang saat insiden terjadi di tahun yang hampir bersamaan tersebut.
Tidak ada reruntuhan yang pernah ditemukan dari Tiger, yang hilang pada 30 Januari 1948 dan Ariel, yang hilang pada 17 Januari 1949.
Pada 2009, media Inggris, BBC, mengatakan bahwa Tiger mungkin kehabisan bahan bakar di tengah jalan, sedangkan Airel mungkin mengalami kesalahan teknis.
Tim penyidik Inggris sudah menyatakan secara resmi bahwa mereka tidak bisa berbuat banyak atas tragedi hilangnya kedua pesawat tersebut.
Star Dust
Tim penyidik Inggris menyimpulkan bahwa insiden yang menimpa Tiger mungkin disebabkan oleh kerusakan mesin atau yang lebih menakutkan yaitu penyebab eksternal lain yang kemudian menenggelamkan pesawat dan isinya.
'ETA SANTIAGO 17.45 HRS STENDEC', adalah pesan terakhir dari pesawat Star Dust yang menghilang dalam badai salju di atas Pegunungan Andes pada 2 Agustus 1947 kepada pengendali lalu lintas udara di bandara.
Bandara di Santiago Chile menerima kode Morse empat menit sebelum pesawat tersebut dijadwalkan mendarat hari itu.
Pihak pengendali lalu lintas udara menyatakan bahwa mereka tidak mengerti arti 'STENDEC' yang juga tidak dijelaskan lebih lanjut oleh pilot.
'STENDEC' lalu memicu teori konspirasi tentang UFO.
Puing-puing dari Star Dust, pesawat yang dioperasikan oleh British South American Airways, tidak ditemukan selama lebih dari setengah abad.
Pada tahun 1998, sepasang pemanjat tebing Argentina yang sedang mendaki Gunung Tupungato menemukan reruntuhan mesin.
Sekelompok ekspedisi militer Argentina pada tahun 2000 juga menemukan reruntuhan dan serpihan tubuh manusia.
Para ahli kemudian berteori bahwa Star Dust menabrak sisi gunung lalu menyebabkan longsor yang membuat pesawat terkubur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT