Bangkok, CNN Indonesia -- Sebagai seorang pimpinan militer, Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha memmberikan posisi penting dalam kabinet pemerintahannya kepada tokoh-tokoh militer.
Dari 32 posisi yang terdapat dalam kabinet, sekitar 12 posisi penting, seperti menteri dalam negeri, pertahanan, perdagangan, dan transportasi diisi oleh berbagai tokoh militer Thailand, baik yang masih menjabat maupun yang telah pensiun.
Sementara 20 posisi lainnya, termasuk posisi menteri ekonomi dan keuangan, diisi oleh pegawai negeri sipil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Posisi menteri pertahanan diisi oleh mantan kepala militer Jenderal Prawit Wongsuwan, yang pernah menjabat posisi ini sebelumnya. Selain menjadi menteri pertahanan, Prawit juga menjabat sebagai salah satu dari lima wakil perdana menteri.
Prawit akan didampingi oleh Jenderal Udomdej Sitabutr sebagai wakil menteri pertahanan. Saat ini, Udomdej juga menjabat sebagai wakil pemimpin militer.
Sementara posisi menteri dalam negeri dipegang oleh Jenderal Anupong Poachinda, yang saat ini juga menjabat sebagai kepala militer Thailand, menggantikan Prayuth.
Kedua tokoh militer tersebut merupakan tokoh penting dalam kudeta militer yang terjadi tahun 2006 yang menggulingkan rezim mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra.
Kepala Angkatan Udara Thailand, Prajin Juntong mendapat kursi di pemerintahan sebagai menteri transportasi.
Porsi kursi MPR sebagian besar juga diduduki oleh berbagai tokoh militer Thailand yang telah dipilih sendiri oleh Prayuth.
Prayuth diangkat sebagai Perdana Menteri Thailand dalam pemilihan yang diadakan pada Agustus lalu, di mana ia menjadi satu-satunya kandidat.
Prayuth melancarkan kudeta militer pada 22 Mei 2014, setelah ketidakstabilan politik di Thailand yang dipimpin oleh perdana menteri sebelumnya Yingluck Shinawatra.
Pengamat menilai Yingluck hanyanya perpanjangan tangan dari kakaknya, Thaksin Shinawatra yang memimpin Thailand pada periode 2001-2006.
Rezim pemerintahan Thaksin terhenti ketika digulingkan oleh Partai Aliansi Rakyat untuk Demokrasi, PAD, yang dikenal juga dengan kelompok Kaus Kuning melalui kudeta tahun 2006.
(Sumber:
https://edition.cnn.com/2014/09/01/world/asia/thailand-cabinet-named-military/index.html?iref=allsearch)