ANCAMAN ISIS

WNI Tewas dalam Bom Bunuh Diri di Irak

CNN Indonesia
Rabu, 15 Okt 2014 10:48 WIB
WNI yang diduga bergabung dengan ISIS di Irak ini mengendarai mobil berisi bahan peledak dan meledakkannya di pangkalan militer luar kota Tikrit.
Ini kasus bom bunuh diri kedua yang melibatkan WNI, sebelumnya media lokal sempat melaporkan kasus serupa pada Februari tahun ini. (REUTERS/Kareem Raheem)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang warga negara Indonesia yang bergabung dengan ISIS dilaporkan tewas setelah melakukan serangan bom bunuh diri akhir pekan lalu di Irak, menambah panjang daftar WNI yang meninggal dalam peristiwa serupa.

Dalam pernyataannya yang dipajang di situs justpaste.it, ISIS mengatakan WNI tersebut bernama Handhala Al-Indunisi, diyakini bukan nama sebenarnya.

Handhala, menurut pernyataan ISIS, mengendarai truk berisikan 5 ton bahan peledak tingkat-tinggi dan menabrakkannya di tengah apel tentara Irak di pos militer Speicher sebelah utara Baiji, membuat puluhan orang tewas atau terluka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ini merupakan kasus bom bunuh diri kedua yang melibatkan warga Indonesia, sebelumnya media lokal sempat melaporkan kasus serupa pada Februari tahun ini.

Jumlah warga Indonesia yang bergabung dengan kelompok militan di Irak dan Suriah diperkirakan mencapai 60 orang, namun lembaga intelijen SITE menduga jumlahnya lebih banyak, sekitar 200 orang.

Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Tatang Razak mengaku belum memperoleh kronologis dan identitas lengkap dari pelaku bom diri di Irak tersebut.

"Kami memang sudah mengecek ke KBRI Baghdad, memang disebutkan dalam berita lokal di sana, memang ada WNI yang menjadi pelaku serangan bom bunuh diri tersebut, namun hingga saat ini belum ada keterangan lebih lanjut dari KBRI di sana (Baghdad)," kata Tatang kepada CNN Indonesia.

Diduga ada lima warga Indonesia yang terbunuh karena terlibat pertempuran di Timur Tengah.

"Ini bukan yang pertama kali, kita tau di sana sedang banyak terjadi serangan bom, dan banyak dari mereka yang bergabung dengan ISIS," ujar Tatang.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER