KONFLIK ISRAEL-PALESTINA

Butuh 4 Miliar Dolar untuk Revitalisasi Gaza

CNN Indonesia
Senin, 13 Okt 2014 11:23 WIB
Kota Gaza yang luluh lantak akibat perang antara Hamas dan Israel yang berkecamuk pada Juli lalu membutuhkan sekitar US$ 4 miliar untuk kembali bangkit.
Lebih dari 2.130 warga Palestina tewas akibat operasi militer Israel pada Juli lalu. (Reuters/Mohammed Salem)
Gaza, CNN Indonesia -- Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menyatakan berbagai serangan militer antara Israel dan Palestina yang meluluhlantakkan kota Gaza harus segera dihentikan.

"Warga Gaza sudah cukup tersiksa. Ini saatnya menyelesaikan seteru berkepanjangan antara Israel dan Palestina," kata Ban Ki-moon pada konferensi internasional untuk merekonstruksi kota Gaza yang diselenggarakan di Kairo, Mesir (12/10).

Ia dijadwalkan akan mengunjungi Gaza pada Selasa, (14/10) untuk melihat langsung situasi terakhir di kota itu dan mendengar aspirasi warga Gaza. Ban juga akan mengunjungi Israel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Otoritas Palestina yang hadir konferensi tersebut menaksir biaya yang diperlukan dapat mencapai US$4 miliar untuk membangun kembali Gaza yang hancur lebur akibat gempuran militer, baik dari tentara Israel maupun kelompok Hamas.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas beserta Wakil Perdana Menteri Mohammad Mustafa dijadwalkan hadir dalam konferensi yang diselenggarakan oleh pemerintah Mesir dan Norwegia itu.

Berbagai badan kemanusiaan internasional serta menteri luar negara maju seperti Jepang, Prancis dan Italia juga akan hadir dan berbicara tentang tantangan merekonstruksi Gaza dan mengumpulkan dana dari masyarakat internasional.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry menyatakan bahwa AS akan ikut menyumbang dana bantuan kemanusiaan untuk rekonstruksi Gaza sebesar US$212 juta. Bantuan ini menambah total dana sumbangan yang terkumpul menjadi sebesar US$414 juta.

"Tujuan utama konferensi ini bukan hanya untuk mengumpulkan dana, namun juga untuk membantu menciptakan iklim ekonomi Palestina yang sehat," kata Kerry sesaat setelah tiba di Kairo, Minggu (12/10).

Sementara Qatar mengumumkan akan menyumbang sebesar US$ 1 miliar.

Badan amal Middle East Quartet yang diwakili oleh mantan perdana menteri Inggris, Tony Blair menyatakan sumbangan besar yang diberikan Qatar tak serta merta membuat negara Timur Tengah lainnya berbuat hal serupa

Blair juga memastikan seluruh dana bantuan yang terkumpul akan mengalir ke lembaga yang tepat untuk menghasilkan bantuan yang tepat pula.

"Dana bantuan akan dikumpulkan oleh Otoritas Palestina, jika memang mereka dapat mempertanggungjawabkan penerapan dana tersebut," kata Blair kepada CNN. 

Quartet adalah badan amal informal yang terdiri dari pejabat dan diplomat dari berbagai negara dan organisasi, seperti AS, PBB, Uni Eropa dan Russia.

Israel tak diundang

Pemerintah Israel tak diundang dalam konferensi internasional tersebut. Namun, Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman menyatakan bahwa hal ini tak serta merta mengindikasikan bahwa Israel tak menyetujui konferensi tersebut.

Lieberman berharap dana kemanusian yang terkumpul diaplikasikan untuk membangun kota Gaza, bukan untuk memproduksi senjata atau membangun tempat persembunyian militer bawah tanah.

"Israel tak ingin menyerang Gaza, namun jika mereka membangun roket baru, Israel punya hak untuk mempertahankan diri," kata Liebarman.

Israel yang melancarkan Operasi Pengamanan Perbatasan di Gaza pada Juli lalu mengklaim bahwa operasi militer itu adalah serangan balasan untuk menghentikan gempuran roket kelompok Hamas ke teritori Israel dan menghancurkan tempat persembunyian militer bawah tanah.

Lebih dari 2.130 warga Palestina tewas akibat operasi militer yang berlangsung selama 50 hari di kota Gaza. PBB memperkirakan sekitar 70 persen korban tewas adalah warga sipil, sementara pemerintah Israel mengklaim mereka membasmi kelompok militas Hamas.

Sebaliknya, warga Israel yang tewas akibat operasi militer tersebut berjumlah sekitar 68 orang, dua diantaranya adalah warga sipil.

Sebelum kesepakatan gencatan senjata pada Agustus lalu, operasi militer Israel telah menghancurkan bangunan sekolah dan bangunan penting lainnya.

PBB memperkirakan sekitar 60 ribu warga Gaza kini tinggal di penampungan karena kehilangan tempat tinggal.

(Sumber: https://edition.cnn.com/2014/10/12/world/meast/egypt-gaza-reconstruction/index.html)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER