Baghdad, CNN Indonesia -- Pertempuran di provinsi Anbar, Irak telah memaksa sekitar 180 ribu orang mengungsi, sejak kota Hit jatuh ke ISIS pada awal bulan ini.
Kelompok ISIS juga telah menduduki pangkalan militer yang ditinggalkan oleh tentara Irak yang berjarak 8 kilometer di barat Hit pada Senin (13/10), menurut seorang perwira tentara dan anggota milisi Sunni yang didukung pemerintah.
ISIS telah melakukan serangan di provinsi gurun Anbar, yang berbatasan dengan Suriah, dalam beberapa pekan terakhir, kemudian menguasai kota Hit pada 2 Oktober dan kota sebelahnya, Kubaisa, pada 4 Oktober.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keberhasilan ISIS di Anbar, penguasaan kota Kobani yang berbatasan dengan Turki, menimbulkan kekhawatiran bagi wilayah di Barat, karena ISIS semakin dekat ke Bagdad.
Di Baghdad, tiga bom meledak di ibukota bagian Syiah, pada Senin (13/10) dan menewaskan 30 orang.
Polisi dan pejabat medis mengatakan, serangan dilakukan oleh kelompok radikal dari Irak.
Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas pemboman yang menewaskan 45 orang ini, tapi ISIS kemudian mengklaim serangkaian serangan yang dilakukan di Baghdad pada Minggu (12/10).
Sebagai akibat dari pertempuran dan serangan udara di Anbar yang dilakukan oleh pemerintah Irak dan koalisi militer pimpinan AS, hingga 30 ribu keluarga atau 180 ribu orang telah melarikan diri kota Hit, menurut pernyataan Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan yang dikutip Reuters.
Perang di Anbar dan penaklukkan kota Mosul memungkinkan ISIS untuk mengendalikan wilayah dari Suriah timur di bagian Sunni Irak dengan tujuan membangun sebuah kekhalifahan atau pemerintahan.
Bom bunuh diri Di kota Kobani, tiga pejuang ISIS meledakkan bom bunuh diri pada hari Senin.
Dalam salah satu serangan, seorang pejuang ISIS meledakkan truk yang sarat dengan bahan peledak di sebuah distrik utara Kobani.
Kawasan tersebut selama ini telah menjadi tempat bentrokan antara pasukan Kurdi dan pejuang ISIS, kata sumber-sumber dari warga Kurdi.
Kelompok Perdamaian Suriah melaporkan pertempuran sengit sering terjadi, sementara serangan udara yang dipimpin AS sejauh ini gagal untuk menghentikan ISIS.
Rami Abderahman, ketua Kelompok Perdamaian Suriah mengatakan bahwa ISIS telah menguasai 50 persen kota Kobani dan merencanakan salah satu serangan bunuh diri di stasiun bus di barat laut Kobani.
"Mereka kini menguasai pusat budaya, yang berarti mereka telah menguasai kota," kata Abderahman.
Kelompok Perdamaian Suriah mengatakan telah terjadi setidaknya lima kali serangan yang dipimpin AS pada Senin pagi, dengan target distrik selatan Kobani, kota yang juga dikenal dengan nama Ayn al-Arab ini.
Bentrokan juga terus terjadi di timur Suriah dan menewaskan puluhan pejuang ISIS.
Kelompok militan ingin menyapu bersih kota di Irak utara dan Suriah.
AS dan Arab Saudi meluncurkan delapan serangan udara pada hari Minggu dan Senin terhadap ISIS di Suriah, termasuk tujuh dekat Kobani, menurut keterangan salah satu pejabat militer AS.
Empat serangan di Kobani memukul kelompok ISIS dan menghancurkan basis senapan mesin mereka, sementara tiga serangan di timur laut dari Kobani juga merusak lokasi markas ISIS.
Serangan lain memukul kelompok ISIS di barat laut dari Raqqa, kata militer.
PenolakanSebelumnya Penasihat Keamanan Nasional AS Susan Rice mengatakan Turki telah mengizinkan AS menggunakan pangkalan udara Incirlik untuk kegiatan di militer di Irak dan Suriah serta melatih pemberontak Suriah.
Namun, Turki membantah telah mengeluarkan izin, sumber-sumber di kantor perdana menteri Turki mengatakan pembicaraan mengenai hal itu masih terus dilakukan.
Turki memang melakukan pembicaraan dengan AS untuk melatih pemberontak Suriah, tanpa mengatakan siapa yang akan melatih dan di mana lokasi latihan, sebut seorang sumber kepada media.
Sementara itu angkatan udara Suriah meningkatkan serangan terhadap pemberontak pada Senin, menurut Kelompok Perdamaian Suriah.
Serangan udara yang dilakukan oleh pemerintahan Presiden Bashar al-Assad akan menambah ketakutan di kalangan lawan Assad, karena ia mengambil keuntungan dari serangan AS untuk menghancurkan musuh-musuhnya, termasuk " kelompok oposisi moderat".
AS mengatakan tidak ingin membantu pemerintah Assad, namun bertujuan untuk membantu Assad untuk memerangi ISIS.
Tapi dalam beberapa hari pada awal serangan udara AS di Suriah bulan lalu, pemerintah Assad meningkatkan serangan udara sendiri terhadap pemberontak dekat ke ibukota Damaskus.
Kelompok Perdamaian Suriah mengatakan angkatan udara Assad telah menyerang 40 kali pada hari Senin di daerah di Idlib dan Provinsi Hama, termasuk menjatuhkan drum minyak dikemas dengan bahan peledak dan pecahan peluru.
Biasanya Damaskus telah melakukan tidak lebih dari 12-20 penggerebekan dalam sehari.