Seoul, CNN Indonesia -- Hubungan antara Korea Utara dan Korea Selatan yang cenderung minim konflik dalam beberapa dekade terakhir terancam kembali memanas menyusul rangkaian peristiwa di wilayah perbatasan kedua negara.
Belum lama, baku tembak kembali terjadi ketika tentara Korea Utara mendekati perbatasan militer antara kedua negara.
Dalam siaran resmi, Kementerian Pertahanan Nasional Korea Selatan menyatakan tentara Korea Utara tidak merespon tembakan peringatan yang dilepaskan oleh tentara Korea Selatan dan tetap mendekati perbatasan militer pada Minggu (19/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pejabat kementerian menyatakan tentara Korea Utara kemudian melepaskan tembakan balasan ke arah tentara Korea Selatan. Baku tembak diantara keduanya berlangsung sekitar 10 menit, namun situasi tidak memanas.
"Tak ada korban jiwa atau kerusakan properti, " kata pejabat yang tak mau diungkapkan identitasnya tersebut kepada Reuters, Minggu (19/10).
Baku tembak ini menandai serangkaian konfrontasi dalam beberapa pekan terakhir antar kedua negara yang secara teknis masih berseteru karena tidak pernah menyepakati perjanjian damai.
Pada Sabtu (19/10), tentara Korea Utara mendekati Garis Demarkasi Militer yang memisahkan kedua negara namun kemudian bergerak mundur setelah tentara Korea Selatan melepaskan tembakan peringatan.
Awal bulan ini, kedua negara ini terlibat baku tembak ketika kapal patroli Korea Utara melintasi daerah perbatasan laut yang telah lama menjadi sengketa antara kedua negara.
Baku tembak juga terjadi ketika sekelompok aktivis menyebarkan brosur berisi propaganda anti-Pyongyang di daerah perbatasan pada Jumat (10/10).
Utusan militer kedua negara berencana untuk duduk bersama demi meredakan ketegangan kedua negara ini pada Rabu, (22/10).