KEAMANAN SIBER

Tiongkok Tolak Lanjutkan Dialog Soal Peretas

CNN Indonesia
Minggu, 19 Okt 2014 21:14 WIB
Tiongkok menolak untuk segera membuka kembali dialog dan kerjasama bilateral di bidang keamanan siber dengan Amerika Serikat akibat perilaku 'salah' AS.
Tiongkok menuding Amerika Serikat bersikap munafik dalam perselisihan peretasan komputer. (Reuters/Brian Snyder)
Beijing, CNN Indonesia -- Pemerintah Tiongkok mengatakan upaya memulai kembali kerjasama keamanan siber dengan Amerika Serikat akan sulit dilakukan akibat "kesalahan perilaku Amerika Serikat."

Pernyataan ini dikemukakan oleh Yang Jiechi, anggota komisi luar negeri Tiongkok Parlemen, kepada Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry di Boston.

"Amerika Serikat harus mengambil tindakan positif untuk menciptakan kondisi yang diperlukan agar dialog dan kerjasama keamanan siber bilateral bisa dimulai kembali," bunyi pernyataan yang dimuat di situs Kementerian Luar Negeri Tiongkok.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena kesalahan tindakan yang dilakukan AS, sangat sulit untuk memulai kembali dialog dan kerjasama keamanan siber AS-Tiongkok saat ini ," ujar Yang seperti dikutip situs tersebut.

Keamanan siber merupakan penghalang dalam hubungan bilateral kedua negara.

Karena kesalahan tindakan yang dilakukan AS, sangat sulit untuk memulai kembali dialog dan kerjasama keamanan siber AS-Tiongkok saat iniYang Jiechi
Pada Rabu (15/10) Badan Penyelidik Federal Amerika Serikat, FBI, mengatakan peretas yang diyakini didukung pemerintah Tiongkok telah melakukan lebih banyak serangan terhadap perusahaan-perusahaan Amerika Serikat.

Tuduhan ini disangkal keras oleh Tiongkok yang mengatakan pernyataan itu tidak berdasar.

Pada Mei, Amerika Serikat mendakwa lima perwira militer Tiongkok meretas perusahaan-perusahaan Amerika dan langkah ini menyebabkan Tiongkok menghentikan kelompok kerja bilateral di bidang keamanan siber.

Edward Snowden, mantan kontraktor badan intelejen, sebelumnya mengatakan bahwa Badan Keamanan Nasional AS meretas jaringan infrastruktur universitas-universitas di Tiongkok dan Hong Kong.

Tiongkok yang telah berulang kali menuduh Amerika Serikat melakukan peretasan, mempergunakan tuduhan Snowden tersebut sebagai amunisi untuk menyatakan negara itu munafik.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER