Stockholm, CNN Indonesia -- Angkatan Laut Swedia tengah memburu kapal selam misterius yang terlihat di Laut Baltik, diduga adalah armada asing yang memasuki wilayah kedaulatan mereka.
Diberitakan Reuters (20/10), sekitar 200 personel militer Swedia dikerahkan untuk menyisir Laut Baltik, di titik sekitar kurang dari 50 kilometer dari Stockholm, yang dimulai pada Jumat pekan lalu setelah muncul penampakan benda asing di permukaan laut.
Militer menunjukkan pada media sebuah foto kapal dengan riak air putih di sekelilingnya. Menurut satu dari tiga saksi, kapal itu kemudian menyelam ke dasar laut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Harian Swedia Svenska Dagbladet mengutip sumber yang mengetahui perburuan ini mengatakan bahwa militer mulai pencarian setelah sebuah transmisi radio berbahasa Rusia tertangkap di frekuensi darurat. Lebih lanjut dalam penyelidikan militer Swedia, sinyal radio itu mengarah ke Kaliningrad, markas armada Baltik Rusia.
Saat ini, angkatan laut Swedia menganggap perburuan kapal selam misterius itu sebagai "aktivitas bawah laut asing".
"Itu bisa saja kapal selam, atau kapal selam kecil. Bisa juga penyelam menggunakan semacam kendaraan bawah laut, atau penyelam yang tidak punya urusan di wilayah kami," kata Laksamana Muda Anders Grenstad.
Menurut Grenstad, penampakan kapal itu terjadi di wilayah yang "menarik kepentingan kekuatan asing", tapi enggan mengaitkannya dengan negara tertentu.
Insiden ini terjadi di tengah ketegangan yang meningkat antara Rusia dengan negara-negara Nordik dan Baltik yang kebanyakan adalah anggota Uni Eropa, terkait keterlibatan Moskow dalam krisis Ukraina.
Pekan lalu, Finlandia menuduh Angkatan Laut Rusia mengganggu kapal riset lingkungan mereka di perairan internasional.
Bulan lalu, Swedia mengatakan dua jet tempur Rusia memasuki wilayah udara mereka, sebuah peristiwa yang dianggap sebagai "pelanggaran serius."
Kementerian Rusia membantah soal kemungkinan pelanggaran wilayah di Swedia oleh kapal selam mereka. Menurut Kemhan di Moskow, tidak ada peristiwa darurat yang mengharuskan armada mereka masuk ke wilayah itu.
"Kapal perang dan kapal selam Rusia melakukan tugas mereka di perairan dunia sesuai rencana. Tidak ada kasus luar biasa, apalagi situsi darurat yang melibatkan kapal perang Rusia," kata juru bicara Kemhan Rusia, dikutip dari Interfax.