ANCAMAN ISIS

Bantuan AS Diduga Salah Kirim ke ISIS

CNN Indonesia
Kamis, 23 Okt 2014 12:11 WIB
Amerika Serikat menjatuhkan bantuan medis dan senjata melalui udara dengan parasut kepada kelompok perlawanan di Kobani, Irak, untuk menghadapi militan ISIS.
AS menjatuhkan bantuan melalui udara bagi kelompok perlawanan di Kobani, Irak, dalam pertempuran melawan ISIS, (REUTERS/Kai Pfaffenbach)
Kobani, CNN Indonesia -- Bantuan persenjataan dan medis Amerika Serikat yang seharusnya untuk pasukan Kurdi di Kobani, Irak, diduga salah dijatuhkan ke wilayah yang dikuasai ISIS, memberikan kelompok bersenjata itu keuntungan besar.

Sebuah video beredar di sosial media, memperlihatkan kelompok ISIS yang membuka peti kayu yang dijatuhkan pesawat Amerika Serikat menggunakan parasut berisi granat, amunisi dan peluncur granat.

CNN tidak bisa mengonfirmasi apakah peti dalam video tersebut benar-benar bantuan yang salah kirim, namun jika benar ini akan menjadi kerugian bagi Amerika.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut pejabat AS kepada CNN, satu dari 28 paket bantuan yang dijatuhkan di Kobani memang terbang terlalu jauh dari target.

Namun menurut dia, militer AS telah kembali dan menghancurkan paket tersebut.

Pertempuran di kota Kobani, Irak, antara ISIS dan pasukan Kurdi telah membuat 200 ribu warga mengungsi ke Turki.

Selain melakukan serangan udara ke wilayah ISIS, AS juga aktif menjatuhkan bantuan berupa persenjataan dan medis seperti antibiotik, obat bius dan alat sanitasi pada kelompok Kurdi di Kobani.

Dalam sebuah video yang diterima CNN, seorang relawan medis di Kobani bernama Dr. Walat Omar berterima kasih pada AS atas bantuan medis yang mereka berikan.

"Kami berterima kasih pada mereka yang memberikan bantuan medis ini," kata Omar.

Walaupun pasukan Kurdi menguasai 70 persen dari wilayah Kobani, namun akses ke kota tersebut masih tertutup sehingga bantuan terpaksa diberikan melalui udara.

Saat ini pasukan militer Irak dan Kurdi tengah bertahan dari serangan ISIS di Amriyat al Falluja di Provinsi Anbar, sekitar 30 kilometer sebelah selatan Falluja.

Sedikitnya enam bom bunuh diri dan lebih dari 70 serangan mortir yang mengincar pasukan pemerintah terjadi Rabu kemarin, seperti disampaikan Wakil Gubernur Anbar, Faleh al-Essawi. Belum diketahui berapa korban tewas dalam peristiwa itu.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER