Gaza, CNN Indonesia -- Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, mengatakan, Selasa (21/10), pihaknya telah menyiapkan penyelidikan terkait penyerangan fasilitas PBB saat perang antara Israel dengan Hamas di Jalur Gaza.
PBB sebelumnya melaporkan puluhan ribu rumah telah rusak atau hancur dalam 50 hari pertempuran antara Israel dan militan Palestina. Selain itu sekitar 108 ribu orang kehilangan tempat tinggal.
Dalam salah satu insiden, lebih dari 12 orang tewas di sebuah sekolah PBB selama serangan Israel. Pihak Israel mengklaim Hamas menggunakan salah satu fasilitas PBB sebagai penyimpanan roket mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada pertemuan bulanan Dewan Keamanan PBB di Timur Tengah, Ban Ki-moon menceritakan kunjungannya ke sebuah sekolah PBB di tenda pengungsian Jabalia, yang dijadikan warga sipil sebagai tempat berlindung selama perang berlangsung.
"Saya berencana melakukan langkah lanjutan dengan membuat sebuah dewan independen terkait penyelidikan akan kasus ini. Apakah benar persenjataan tersebut disimpan di fasilitas PBB?" ujar Ban Ki-moon seperti dilansir
Reuters.
Juru Bicara Ban Ki-moon, Stephane Dujarric, mengatakan, pria asal Korea Selatan itu telah bergerak cepat untuk melakukan penyelidikan.
"Sebuah dewan penyelidikan merupakan prosedur normal ketika ada kerusakan properti atau gedung PBB," ujarnya kepada wartawan.
Dujarric mengatakan, Ban Ki-moon tidak menyebutkan secara rinci bagaimana dewan penyelidikan tersebut bekerja. Ia menambahkan, hal rincinya akan dimasukkan ke pengumuman resmi penyelidikan.
Bulan lalu, tentara Israel melakukan lima investigasi kriminal operasi perang Gaza, termasuk serangan yang menewaskan empat anak-anak Palestina di pantai dan 17 orang di sebuah sekolah PBB.
Diperkirakan 20 ribu rumah hancur dalam pertempuran tersebut, dan membuat pembangkit listrik Gaza serta infrastruktur utama lainnya menjadi lumpuh. Dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk membangun semuanya agar kembali normal.
Lebih dari 2.000 warga Palestina, kebanyakan warga sipil, tewas selama perang Gaza. Sekitar 67 tentara dan enam warga sipil di Israel tewas dikarenakan roket dan serangan yang dilancarkan Hamas, kelompok yang menguasai Jalur Gaza.