KONFLIK YAMAN

Kelompok Militan Terus Berseteru

CNN Indonesia
Selasa, 21 Okt 2014 19:04 WIB
Serangan bom bunuh diri dan baku tembak kembali dilancarkan oleh kelompok Al-Qaidah di kota Sana'a, Yaman, mengakibatkan setidaknya 33 orang tewas.
Serangan bom kelompok afiliasi Al-Qaidah menyasar rumah seorang pemimpin Houthi di Radda yang sedang mengadakan pertemuan. (Reuters/Khaled Abdullah)
Sana'a, CNN Indonesia -- Serangan bom bunuh diri dan baku tembak kembali dilancarkan oleh kelompok Al-Qaidah di Yaman pada Senin (20/10), mengakibatkan setidaknya 33 orang tewas.

Petugas medis setempat menyatakan serangan bom bunuh diri dilakukan anggota Al-Qaidah dengan mengendarai mobil menuju rumah seorang pejabat pemerintah lokal di kota Radda di provinsi Al-Bayda, menewaskan sedikitnya 13 orang.

Sementara, kelompok afiliasi Al-Qaidah di Yaman, Ansar Al-Sharia mengkonfirmasi serangan bom tersebut dan menekankan bahwa serangan bom menyasar rumah seorang pemimpin Houthi di Radda yang sedang mengadakan pertemuan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Puluhan orang terluka dan terbunuh dalam serangan tersebut," tulis pernyataan resmi dari Al-Sharia, pada Senin, (20/20), seperti dikutip dari Reuters.

Para saksi mata mengatakan, sebelum bom meledak, tentara Al-Sharia menembaki rumah pemimpin kelompok Houthi tersebut, dan menewaskan para penjaga rumah.

Serangan dari kelompok Al-Qaidah dan afiliasinya marak terjadi sejak pendudukan kelompok Houthi atas ibu kota Yaman, Sana'a, bulan lalu.

Pertempuran kedua kelompok ini telah menyebar hingga ke beberapa provinsi dan menyebabkan instabilitas hingga ke perbatasan Saudi Arabia, eksportir minyak terbesar dunia.

Kelompok Al-Qaidah menyerang kelompok Houthi yang memeluk agama Islam Syiah kerena menilai mereka umat yang kafir.

Serangan dari kelompok Al-Qaidah dan afiliasinya marak terjadi sejak pendudukan kelompok Houthi atas ibu kota Yaman, Sana'a, bulan lalu.(Reuters/Khaled Abdullah)


Pada pertempuran sebelumnya, setidaknya 10 pejuang Houthi tewas dalam dua insiden yang terjadi di pinggir kota Radda dan di sebuah pos pemeriksaan di Provinsi Ibb, dekat Radda.

Kota Radda, dengan populasi sekitar 60 ribu penduduk memang telah lama menjadi kubu kelompok Al-Sharia, yang memutuskan mengangkat senjata menyusul pendudukan Sana'a oleh kelompok Houthi.

Menurut sumber militer pemerintah Yaman, kelompok Al-Qaidah telah menguasai bandara militer Um al-Maghareb di Provinsi Hadramout, yang juga berlokasi tak jauh dari perbatasan Arab Saudi.

Jika pertempuran antara kedua kelompok ini semakin meluas akan dikhawatirkan akan berimbas pada kegiatan impor-ekspor minyak Saudi Arabia dan jalur pelayaran internasional.

Al-Qaidah Kuasai Kota Besar

Penduduk dan para aktivis melaporkan kelompok Al-Qaidah telah menguasai sejumlah kantor pemerintahan di kota Al-Odayn, di Provinsi Ibb, yang berpenduduk 200 ribu jiwa.

"Mereka menginvasi kota pada siang hari, meneriakkan Allahu Akbar, dan merebut sejumlah kantor pemerintah tanpa perlawanan," ujar salah satu penduduk Al-Odayn yang tak mau disebutkan namanya.

Warga juga menyatakan pejuang Al-Qaidah menghancurkan rumah seorang anggota Houthi lokal yang berusaha merekrut warga setempat untuk menjadi pejuang Houthi.

Komite suku setempat menyatakan bahwa mereka tidak akan mendukung kelompok Houthi maupun kelompok Al-Qaidah, dan meminta militer Yaman turun tangan menghadapi kondisi ini.

Angkatan bersenjata Yaman telah lama menghindari konflik antara kelompok Houthi dan Al-Qaidah semenjak mereka pindah ke Sana'a.

Kondisi ini menimbulkan berbagai spekulasi bahwa Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi sengaja membiarkan pertempuran kedua kelompok ini sementara pemerintahan baru belum terbentuk.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER