Kairo, CNN Indonesia -- Bom meledak di luar Universitas Kairo pada Rabu (22/10), melukai 11 orang, termasuk diantaranya polisi.
Menurut pernyataan dari kementerian dalam negeri Mesir, ledakan terjadi di sebuah lapangan di luar universitas, menjelang berakhirnya kegiatan belajar.
Enam petugas polisi dan empat warga sipil terluka dan dibawa ke rumah sakit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak lama kemudian, kementerian kesehatan menyatakan korban terluka bertambah menjadi 11 orang.
Kelompok militan Ajnad Misr, yang berarti Prajurit Mesir, muncul Januari tahun ini dan mengaku bertanggung jawab atas bom tersebut lewat pernyataan di forum kelompok militan dan akun Twitter SITE, media pro ISIS.
Kelompok Islam radikal bertanggung jawab terhadap beberapa serangan kepada polisi dan tentara, terutama di wilyaah Sinai, sejak kudeta militer terhadap Presiden Mohamed Mursi tahun lalu.
Universitas Kairo dikenal sebagai titik pertemuan ketika protes terhadap pemerintahan Mursi berlangsung tahun lalu.
Namun otoritas Mesir mengetatkan penjagaan di tempat itu awal bulan ini.
Ajnad Misr sebelumnya juga mengaku bertanggung jawab atas rentetan bom di luar Universitas Kairo, yang menewaskan seorang Brigjen Polisi pada April lalu.
Serangan tersebut ditujukan kepada pasukan pengaman yang berlokasi di dekat gerbang universitas.
"(Serangan ini) terjadi karena meningkatnya angka pembunuhan dan penyiksaan terhadap mahasiswa d universitas," kata kelompok ini dalam pernyataan mereka.
"Dulu kami menghindari menyerang otoritas di wilayah sekitar universitas, namun mereka terbukti menyiksa mahasiswa secara sistematis tanpa dasar," tambah mereka.