PRODUK HALAL

Produk Halal Malaysia Laku Keras di Jepang

CNN Indonesia
Senin, 27 Okt 2014 16:34 WIB
Produk makanan Halal kian diminati menyusul meningkatnya jumlah wisatawan Muslim. Selain Jepang, produk Halal Malaysia diincar Tiongkok dan Timur Tengah.
Produk Halal Malaysia menjadi incaran Jepang dan Tiongkok menyusul jumlah wisatawan Muslim yang meningkat. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Tokyo, CNN Indonesia -- Jepang akan memborong produk-produk Halal asal Malaysia, menyusul semakin meningkatnya jumlah wisatawan asal negara Muslim dan sebagai persiapan jelang Olimpiade 2020.

"Masuknya produk halal di Jepang adalah langkah persiapan jelang Olimpiade tahun 2020. Akan ada banyak atlet Muslim yang perlu makanan Halal," kata Menteri Agrikultur dan Industri Agribisnis Ismail Sabri Yaakob, seperti diberitakan Bernama (26/10).

Produk Halal Malaysia akan dikirim melalui jalur Tiongkok dan akan didistribusikan ke 1.800 supermarket Aeon, dimulai dari prefektur Chiba.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Produk-produk ini akan menerima sertifikat Halal dari Departemen Pembangunan Islam di Jepang yang bekerja sama dengan majelis ulama Malaysia.

Yaakob mengatakan bahwa produk Halal Malaysia selain diminati Jepang juga diincar pasar Tiongkok, Bahrain, Qatar dan negara-negara Timur Tengah lainnya.

Permintaan produk Halal -tidak mengandung babi dan alkohol- kian meningkat menyusul semakin banyaknya kaum menengah atas di negara-negara Islam yang mengunjungi Jepang, Tiongkok dan Thailand.  

Menurut lembaga riset DinarStandard asal Amerika Serikat, wisatawan Muslim diperkirakan akan menghabiskan uang hingga US$181 miliar untuk pelesir pada 2018, meningkat tiga kali lipat dibanding 2012.

Malaysia adalah pionir dalam sertifikasi, produksi dan distribusi makanan Halal ke negara-negara non-Muslim. Nilai pasar produk Halal Malaysia diperkirakan mencapai US$1 triliun dalam beberapa tahun ke depan.

Bisnis produk Halal ini semakin penting bagi Malaysia karena menyumbang 5-6 persen GDP Malaysia, atau sekitar 33 miliar ringgit atau lebih dari Rp120 triliun.

Jepang adalah satu dari 60 negara non-Muslim dunia yang ingin mencitrakan dirinya sebagai tujuan wisata ramah bagi turis Muslim. Salah satunya adalah dengan membuat buku panduan perjalanan bagi Muslim dan membangun mushola di beberapa bandara Jepang.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER