HUBUNGAN RI-JERMAN

Menlu RI-Jerman Genjot Kerja Sama Produksi VW

CNN Indonesia
Senin, 03 Nov 2014 11:17 WIB
Dalam pertemuan dengan Menlu RI Retno Marsudi, Menlu Jerman Frank-Walter Steinmeier mengatakan Indonesia akan jadi basis produksi VW di Asia Tenggara.
Menlu Indonesia-Jerman sepakat meningkatkan kerja sama di berbagai bidang, salah satunya otomotif. (Reuters/Darren Whiteside)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Indonesia dan Jerman sepakat meningkatkan kerja sama dalam berbagai bidang, salah satunya di sektor otomotif dengan produsen mobil Volkswagen.

Hal ini adalah salah satu topik bahasan dalam pertemuan antara Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dengan Menlu Jerman Frank-Walter Steinmeier di Kantor Kementerian Luar Negeri, Senin (3/10).

Sejauh ini Indonesia sudah memiliki 157 Nota Kesepahaman dengan Jerman, salah satunya dalam investasi produksi otomotif Volkswagen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jerman akan menjadikan Indonesia sebagai basis produksi pembuatan mobil Volkswagen untuk pasar Asia Tenggara," ujar Retno.

Menurut Retno sejak kunjungan Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Jerman tahun lalu, lebih dari lima ribu mobil Volkswagen telah diproduksi.

Rencana pembangunan pabrik perakitan VW di Indonesia telah bergulir sejak tahun 2013, namun pelaksanaannya tertunda karena nilai tukar rupiah terhadap euro yang melemah. Pembangunan pabrik di Cikarang yang seharusnya dimulai awal tahun 2014 menjadi molor hingga tahun depan.

Untuk sektor ini, Indonesia dan Jerman menargetkan nilai kerja sama hingga lebih dari US$100 juta.

"Ini masih dalam proses. Sudah ada pembicaraan dengan pihak VW dan kementerian terkait," ujar Dian Triansyah Djani, Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri RI.

Dalam pertemuan tersebut juga dibahas upaya memperkuat kerja sama ekonomi kedua negara, salah satunya adalah permintaan RI untuk mempermudah akses produk Indonesia, terutama komoditas.

Alasan permintaan ini adalah karena melihat Indonesia memiliki presentase minyak kelapa sawit (CPO) ke Jerman yang cukup besar.

"Andalan kita itu 30 persen pasar Jerman," ujar Triansyah.

Rencana bebas visa diplomat

Selain itu, dalam pertemuan ini Retno juga membahas mengenai bebas visa bagi pemegang paspor diplomatik RI jika mengunjungi Jerman.

"Selama ini Jerman belum memberikan itu. Sementara sudah ada 11 negara Schengen yang memberikan bebas visa diplomatik Indonesia," ujar Retno.

Menurut Retno, Steinmeier setuju untuk meninjau kembali permintaan ini sehingga akan memberikan sikap yang baik bagi kerja sama bilateral kedua negara ke depan.

Retno juga mengumumkan perihal Jerman yang telah menunjuk Indonesia sebagai Guest of Honor pada Book Fair 2015 di Frankfurt, Jerman.

"Tahun depan Indonesia akan menjadi Guest of Honor Book Fair di Frankfurt," ujar Retno.

Dalam pameran buku tersebut, Indonesia memiliki kesempatan untuk memamerkan buku-buku dalam negeri di Jerman.

Kerja sama maritim

Retno menjelaskan bahwa pemerintah Jerman tertarik mengetahui gambaran strategi kemaritiman yang diusung oleh Indonesia di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo.

"Seperti yang sudah dijelaskan oleh Presiden Jokowi, kita akan membangun pelabuhan," ujar Retno.

Menurut Triansyah, kerja sama Indonesia dan Jerman terkait pembangunan kapal dan pelatihan-pelatihan laut sudah ada sejak dulu. Namun, saat ini Jerman ingin kerja sama yang lebih luas di bidang ini.

"Kerja sama ini terkait transportasi untuk meningkatkan konektivitas (di Indonesia). Orang kita banyak dikirim ke sana (untuk pelatihan)," ujar Triansyah.

Steinmeier mengunjungi Indonesia pada 1-3 November 2014.

Dalam kunjungannya ke Kemlu RI, Steinmeier mengungkapkan penilaiannya terhadap Retno yang sebelumnya menjabat duta besar RI untuk Belanda.

"Ibu Retno dianggap sebagai orang yang ahli atau pakar dan sangat memahami cara Eropa," ujar Steinmeier.

Oleh karena itu, pemerintah Jerman berharap hubungan dengan Indonesia dapat didasari rasa saling memahami dalam kerja sama bilateral ke depan.

Hubungan diplomatik Indonesia-Jerman dimulai sejak tahun 1952.

Komoditas ekspor utama Indonesia ke Jerman adalah mesin elektrik, alas kaki, furniture, tekstil dan produk tekstil, minyak sawit, karet dan produk karet, kopi,  cokelat dan makanan (udang) serta komponen otomotif.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER