Taiwan, CNN Indonesia -- Presiden Taiwan, Ma Ying-Jeou tengah dihadapkan dengan pilihan yang berat, yaitu berusaha meningkatkan kerja sama perdagangan dengan Tiongkok, sembari tetap menolak usaha reunifikasi yang terus ditawarkan Beijing.
"Selama saya masih menjabat sebagai presiden, saya tidak akan membahas reunifikasi dengan Tiongkok Daratan," kata Ma dalam jumpa pers bersama para wartawan di kantor Kepersidenan Taiwan beberapa waktu lalu, seperti ditulis CNN, Selasa (4/11).
Namun, Ma menyakini bahwa kerja sama perdagangan merupakan faktor penting untuk membina hubungan yang stabil dan damai dengan Tiongkok.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kesempatan tersebut Ma juga menegaskan negaranya tidak akan menjadi "Hong Kong kedua", yang berada di bawah kepemimpinan Tiongkok Daratan dengan aturan "satu negara dua sistem".
Menurut Ying-Jeou, Hong Kong dan Taiwan adalah dua kasus yang berbeda. "Saya prihatin atas apa yang terjadi dengan saudara kami di Hong Kong, tapi ini beda kasus," kata Ying-Jeou.
Pada September lalu, Presiden Tiongkok Xi Jinping menyatakan bahwa dia terus berupaya melakukan unifikasi dengan Taiwan melalui aturan "satu negara dua sistem", seperti yang diterapkan terhadap Hong Kong.
Hanya beberapa jam setelah pernyataan Xi tersebut, Ma menolak keras upaya unifikasi dan menyatakan aturan tersebut "semena-mena" dan "tidak dapat diterima".
Dan dalam pidato pada hari nasional, Oktober 10 lalu, Ma mendesak Xi untuk menerapkan demokrasi bagi 1,3 milyar warga Tiongkok dengan membiarkan Hong Kong melakukan pemilihan umum yang bebas.
Ma juga mendorong pertukaran pelajar bagi siswa Tiongkok Daratan agar memiliki pengalaman dan pemikiran yang lebih terbuka.
"Kami memaklumi jika demokrasi belum dijunjung tinggi di Tiongkok Daratan dalam waktu cepat," katanya.
Namun, Ma menyakini bahwa lambat laun, seluruh warga Tionghoa di dunia dapat menyerap dan menerapkan demokrasi.
Media milik pemerintah Tiongkok pekan lalu menuduh pemerintah Taiwan merekrut mahasiswa Tiongkok daratan untuk menjadi mata-mata. Sesaat setelah tuduhan tersebut, pemerintah Taiwan melarang pejabat seniornya untuk belajar di Tiongkok Daratan dengan alasan keamanan nasional.
Meskipun menolak tegas reunifikasi, Ma, yang mempimpin Taiwan sejak 2008, terus berupaya meredakan ketegangan antar kedua negara. Di banding pendahulunya, Ma merupakan pemimpin Taiwan yang lebih terbuka kepada Tiongkok dalam kerja sama perdagangan.
Selama menjabat sebagai presiden, Ma telah menandatangani 21 perjanjian kerja sama Taiwan-Tiongkok, termasuk Kesepakatan Kerangka Kerjasama Ekonomi, ECFA.
Banyak perusahaan Taiwan telah pindah pabrik ke Tiongkok, sebaliknya sejumlah bank Tiongkok sekarang beroperasi di Taiwan.
Enam tahun yang lalu tidak ada penerbangan langsung ada antara Taiwan dan Tiongkok daratan. Namun kini ada ratusan jadwal penerbangan antara kedua negara tersebut dalam satu pekan.
Namun, kerja sama Taiwan dan Tiongkok ini bukan tanpa hambatan. Pada musim semi lalu, ratusan mahasiswa Taiwan yang bergabung dalam Gerakan Bunga Matahari melakukan aksi protes terhadap parlemen Taiwan, terkait kerja sama dengan Tiongkok.
Aksi protes itu menyebabkan perjanjian perdagangan dengan Tiongkok diblokir dan kembali menimbulkan kerenggangan antara Tiongkok dan Taiwan.
Ketty Chen, wakil direktur urusan internasional untuk Partai Progresif Demokratik, DPP, menyatakan dalam sebuah wawancara bahwa penandatanganan 21 perjanjian lintas-selat tersebut terlalu cepat dan tanpa tinjauan yang tepat.
(Sumber:
CNN)