KONFLIK DI YAMAN

Senior Al-Qaidah Tewas di Yaman

CNN Indonesia
Kamis, 06 Nov 2014 05:44 WIB
Pemerintah AS telah menawarkan hadiah US$100 ribu untuk informasi tentang Badani yang kini telah terbunuh.
Warga mengeluh, serangan pesawat tak berawak AS dan angkatan udara Yaman menimpa wanita dan anak-anak di rumah. (Reuters/Khaled Abdullah)
Sanaa, CNN Indonesia -- Seorang pemimpin senior Al-Qaidah yang dicari oleh Amerika Serikat dan seorang komandan daerah afiliasi lokalnya, Ansar al-Sharia, tewas dalam serangan pesawat AS di pusat kota Yaman semalam, kata kelompok militan Islam pada Rabu (5/11).

Nabil al-Dahab, pemimpin Ansar al-Sharia di provinsi al-Bayda Yaman, tewas bersama Shawki al-Badani dan beberapa militan lainnya. Kelompok Al-Qaidah di Semenanjung Arab menyatakan hal tersebut dalam sebuah pernyataan yang diposting di internet.

Badani, yang digambarkan oleh AQAP sebagai emir (pangeran/pemimpin seniot), dihargai US$100 ribu oleh Amerika Serikat jika ada yang berhasil menangkapnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kematian mereka merupakan pukulan telak bagi kelompok militan Islam yang telah berulang kali diincar oleh Pemerintah Yaman, militer bahkan Barat sejak protes massa terjadi untuk meminta Presiden Ali Abdullah Saleh mundur pada 2012.

"Kami tidak dapat menemukan kata-kata yang tepat untuk menggambarkan tentang mereka," kata AQAP dalam pernyataan berkabung untuk dua komandannya.

Kedua laki-laki itu, kata AQAP, telah memimpin perjuangan untuk menghentikan pejuang Syiah Muslim Houthi memperluas kendali di jantung Muslim Sunni.

Kementerian Pertahanan Yaman mengatakan Badani telah tewas dan menambahkan tanpa merinci bahwa pemimpin Al Qaeda yang diidentifikasi sebagai Abu Maysara al-Hanaki itu telah dibunuh oleh serangan udara.

Departemen Luar Negeri AS yang menyebut Badani sebagai "teroris global", mengatakan ia terkait dengan setidaknya dua plot kekacauan terhadap kedutaan besar AS di Sanaa dan serangan bom bunuh diri 2012 di ibukota Yaman yang menewaskan lebih dari 100 tentara.

Berita di situs Departemen Luar Negeri pada 17 Juni 2014 mengatakan pemerintah Yaman telah menawarkan hadiah US$100 ribu untuk informasi tentang Badani. Otoritas Yaman juga menggambarkan ia sebagai salah satu dari "teroris paling berbahaya yang berafiliasi dengan al Qaeda".

Kekuatan Houthi

Serangan pesawat tak berawak AS menewaskan sedikitnya 10 tersangka militan Al-Qaidah pada hari Selasa di pusta kota Yaman, di mana pertempuran antara anggota Ansar al-Sharia dan pejuang pemberontak Syiah Houthi Muslim juga menewaskan 10 orang, kata warga.

Pertempuran berkobar di berbagai bagian Yaman sejak Houthi mendominasi dalam beberapa bulan terakhir, mengancam stabilitas negara yang berbatasan Arab Saudi, eksportir minyak terbesar dunia.

Pasukan Houthi mengambil alih Sanaa pada bulan September dan menyebar ke Yaman tengah dan barat. Sunni dan gerilyawan Al-Qaidah menganggap Houthi sebagai orang kafir.

Dalam perkembangan terbaru pada hari Rabu, warga mengatakan pejuang Houthi memasuki kota al-Odayn di provinsi Ibb setelah bentrokan singkat dengan pejuang Ansar al-Sharia.

Salah seorang warga yang menyebutkan namanya sebagai Abdulaziz kepada Reuters melalui telepon mengatakan bahwa para pejuang Ansar al-Sharia hilang pada sore hari ketika Houthi tiba.

Seorang pemimpin suku Dahab sebelumnya mengatakan bahwa salah satu pengawal Nabil al-Dahab telah diidentifikasi di antara mereka yang tewas dalam serangan udara semalam, tapi ia tidak bisa mengkonfirmasi Dahab telah dibunuh, karena tubuh yang lain telah lenyap dan tak bisa dikenali.

Warga lain desa Dahab al-Manaseh mengatakan mereka tidak bisa mengkonfirmasi atau menyangkal laporan kematian pemimpin Ansar al-Sharia lokal, dan mengatakan belum mendengar kabarnya sejak Houthi menguasai daerah bulan lalu.

Amerika Serikat mengakui menggunakan drone di Yaman tetapi tidak menjelaskan teknik mereka. Al-Qaida Islam Sunni dan afiliasinya di Yaman adalah salah satu sayap jaringan paling aktif yang didirikan oleh Osama bin Laden.

Sebuah pernyataan yang dari penduduk wilayah Qifa, setelah beberapa hari terakhir serangan pesawat tak berawak telah terjadi mereka mengeluh bahwa serangan baik oleh pesawat tak berawak AS dan angkatan udara Yaman menimpa wanita dan anak-anak di rumah.

"Mereka yang memerangi Houthi di Radda adalah anak suku-suku lokal, dan mereka yang mengatakan anak-anak tersebut adalah Al-Qaidah sehingga membenarkan drone menyerangnya ke rumah kami dan membunuh keluarga kami," kata pernyataan itu.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER