KUNJUNGAN BILATERAL

PM Tiongkok Tak Akan Temui Suu Kyi

CNN Indonesia
Jumat, 07 Nov 2014 11:16 WIB
Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang tidak akan bertemu dengan pemimpin oposisi Myanmar Aung San Suu Kyi, ketika Suu Kyi bertandang ke Tiongkok pekan depan.
Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang tidak dijadwalkan bertemu Suu Kyi di Tiongkok. Hingga saat ini, Tiongkok masih menjadi negara investor terbesar bagi Myanmar. (Reuters/Maxim Zmeyev)
Yangon, CNN Indonesia -- Kedatangan Aung San Suu Kyi ke Tiongkok pekan depan rupanya tidak akan disambut oleh Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang, karena hingga saat ini, Li Keqiang tidak dijadwalkan bertemu dengan Aung San Suu Kyi di Tiongkok.

Wakil Menteri Perdagangan Tiongkok, Tong Daochi menyatakan meskipun Li tidak akan bertemu Suu Kyi, Tiongkok akan menawarkan paket bantuan baru yang dapat meningkatkan mata pencaharian masyarakat Myanmar, yaitu serangkaian perjanjian bilateral kedua negara terkait energi, listrik, pertanian.

"Kami sedang mendiskusikan berbagai bantuan ini dengan Myanmar," kata Daochi sembari menolak memberikan keterangan yang lebih rinci, seperti diberitakan Reuters (7/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meskipun tidak dapat bertemu Suu Kyi di Tiongkok, Li dijadwalkan akan mengunjungi Myanmar dalam rangka menghadiri pertemuan regional.

Namun, Wakil Perdana Menteri Tiongkok, Liu Zhenmin menyatakan belum pasti apakah PM Tiongkok akan bertemu Suu Kyi di Myanmar.

"Kunjungan Perdana Menteri Li Keqiang ke Myanmar sangat singkat. Belum ada agenda lain selain mengunjungi Presiden Thein Sein dan parlemen," kata Liu kepada para wartawan.

"Kami belum menerima konfirmasi kedatangan Aung San Suu Kyi ke Tiongkok, sehingga belum ada jadwal pertemuan dengan beliau," kata Liu.

Dalam catatan sejarah, Tiongkok dan Myanmar adalah dua negara tetangga yang memiliki hubungan dekat. Tiongkok bahkan membantu Myanmar dalam sektor ekonomi dan politik ketika Barat menerapkan sanksi kepada Myanmar akibat maraknya pelanggaran HAM ketika negara ini masih dikuasi oleh junta militer.

Namun, sejak melakukan reformasi pada tahun 2011, Myanmar berusaha mengurangi bergantungnya negara ini kepada Tiongkok.
Beberapa pengamat menyebutkan jika Tiongkok membantu Myanmar karena dapat mengekspoiltasi sumber energi Myanmar, dengan membangun pipa migas dan proyek pembangkit listrik tenaga air yang besar.

Pada tahun 2011, Presiden Thein Sein telah menangguhkan proyek bendungan Myitsone milik Tiongkok senila US$3,6 juta. Padahal, sekitar 90 persen listrik yang dihasilkan dari bendungan tersebut harusnya mengalir ke Tiongkok.

Meskipun begitu, hingga saat ini Tiongkok masih menjadi negara investor terbesar bagi Myanmar.

Pekan ini, seorang pejabat senior di Liga Nasional Demokrasi pimpinan Suu Kyi menyatakan akan mengunjungi Tiongkok bulan depan, namun hingga saat ini belum ada konfirmasi atas rencana tersebut.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER