PEMBELOT KOREA UTARA

Kisah Mantan Pengawal Kim Jong Il

CNN Indonesia
Jumat, 07 Nov 2014 16:37 WIB
Seorang mantan pengawal mendiang Kim Jong Il yang membelot menceritakan kisahnya ketika melayani pemimpin komunis Korea Utara yang kedua tersebut.
Kim Jong Un dikhawatirkan menjadi pemimpin terburuk dibanding ayah dan kakeknya karena tega mengeksekusi pamannya sendiri. (Reuters/ KCNA)
Seoul, CNN Indonesia -- Menghancurkan ubin dengan kepala, menghancurkan granit di dada dengan palu serta memecahkan bola lampu dengan satu jari merupakan beberapa kualifikasi penting jika ingin bekerja sebagai pelindung elit Korea Utara. Setidaknya itulah yang diungkapkan oleh Lee Young-guk.

Lee Young-guk adalah pengawal untuk mendiang Kim Jong Il selama 10 tahun hingga Jong Il mulai berkuasa dan mengambil kendali atas Korea Utara. Dia mengikuti rangkaian pelatihan sebelum ia dianggap pantas untuk melindungi pemimpin.

"Itu latihan yang sangat keras," kata Lee. "Tapi mengapa melakukannya? Itu untuk membangun loyalitas. Pistol tidak akan memenangkan perang dan taekwondo tak kan berguna kecuali dengan semangat loyalitas."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dicuci Otak

Dalam sebuah wawancara di CNN biro Seoul, Lee mengatakan pelatihan juga memiliki metode yang lebih tradisional. Latihan dengan target, latihan fisik, pelatihan taktis, berenang dan menggunakan perahu. Tapi itu hanya bagian dari persiapan.

Sebagian besar dari pelatihan, ia mengklaim, adalah pencucian otak. Lee mengatakan ia dilatih untuk percaya bahwa Kim Jong Il adalah dewa atau 'Pemimpin Tercinta' dan satu-satunya alasan ia lahir adalah untuk melayani dan melindungi 'Sang Pemimpin'.

Namun selama hampir sebelas tahun ia berdiri di sisi Jong Il, dia melihat seseorang yang dikelilingi oleh rasa takut.

Dia mengingat Kim Jong Il sebagai sosok dengan "dua wajah", seseorang yang bisa memberikan emas ketika senang dan hukuman mati ketika sedang tidak senang.

"Ketika Kim Jong Il akan tiba dengan kendaraannya, penasehat tua berumur 60- 70 tahun akan melarikan diri dan menenggelamkan diri ke rumput. Memang pakaian mereka menjadi kotor tetapi mereka ingin bersembunyi darinya," kata Lee.

"Mereka takut karena walaupun Jong Il sedang senang ia akan tetap kasar dan bisa memenggal kepala mereka."

Dia ingat saat ada seorang pejabat senior yang pernah menggunakan lift pribadi dan asbak Kim Jong Il. Ketika Kim tahu, ia mengirimnya ke sebuah kamp konsentrasi, di mana pejabat itu meninggal.

Kim Jong Un terburuk dari semua?

Lee tahu pemimpin Korea Utara itu kejam ketika ia melayaninya. Tapi menurut Lee, hanya setelah melarikan diri ke Korea Selatan ia bisa menyadari bahwa Kim Jong Un adalah seorang diktator sejati, seperti ayahnya Kim Il Sung dan putranya yang memimpin saat ini, Kim Jong Un.

Lee khawatir bahwa Kim Jong Un bisa jadi merupakan yang terburuk dari semua. "Kim Jong Un akhirnya membunuh pamannya, yang bahkan tidak bisa dibunuh Kim Jong Il," kata Lee.

"Saat kekuatan diserahkan ke generasi ketiga, kekuatan tersebut menjadi kejam. Kim Jong Un telah menciptakan kesetiaan, tetapi itu adalah palsu dan didasarkan pada rasa takut."

Dibalik istana mewah, makanan dan wanita dalam pemerintaah di Kim Jong Il, Lee melihat kehidupan ekstrem di Korea Utara.

Setelah ditangkap karena mencoba melarikan diri pada tahun 1994, ia dikirim ke kamp politik Yodok yang terkenal sangat brutal.

Dia akhirnya melarikan diri lagi dan berhasil. Ia menjadi satu dari 25.000 pembelot yang kini berada di Korea Selatan.

Di kehidupan barunya, dia telah bekerja sebagai peternak bebek, menulis sebuah buku tentang hidupnya dan mengembangkan karir sebagai pembicara tentang pengalamannya di sisi lain perbatasan.

Hasrat untuk melarikan diri dan memberitahu dunia tentang apa yang ia saksikan, telah membantunya bertahan hidup dari kengerian kamp.

(sumber:CNN)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER