Tel Aviv, CNN Indonesia -- Pimpinan-pimpinan dari komunitas minoritas Arab di Israel mendeklarasikan aksi demonstrasi selama 24 jam di pusat bisnis dimulai dari hari ini, Minggu (9/11).
Hal itu mereka lakukan sebagai bentuk protes setelah seorang polisi menembak seorang pria dari kota Kafr Kanna, Israel utara. Aksi itu dilakukan di jalan utama di mana Khayr al-Din al-Hamdan tewas ditembak polisi setelah mereka mau menahan kerabatnya. Hamdan sendiri tewas akibat luka dalam perjalanan ke rumah sakit.
Sebelumnya, ratusan anak muda memblokade akses masuk Kafr Kanna pada Sabtu (8/11) lalu. Para demonstran itu terlibat bentrok dengan polisi yang ingin mengamankan situasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti dilansir
Reuters, mayoritas Arab Israel merupakan pemeluk agama Islam. Mereka mencakup seperlima dari populasi Israel yang didominasi Yahudi. Para minoritas Arab Israel itu sering kali didiskriminasi dan tak jarang mendapat kekerasan.
Berdasarkan rekaman video dari kamera keamanan pribadi yang mengabadikan tragedi atas Hamdan memperlihatkan seorang polisi menembak dirinya dengan pistol.
Sebelumnya Hamdan yang berang kerabatnya ditahan mencoba memecahkan kaca mobil polisi dengan benda tajam namun gagal. Ketika para polisi keluar dari mobil, Hamdan mundur. Saat itulah dirinya ditembak.
Juru bicara polisi Israel Luba Samri mengatakan insiden tersebut sedang diselidiki Departemen Kehakiman.
Sementara itu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menerbitkan pernyataan yang menegaskan Israel tidak akan menoleransi setiap bentuk kekerasan di Kafr Kana. Selain itu para perusuh, katanya, akan dihukum sesuai perundangan yang berlaku.
"Israel adalah sebuah negara hukum. Kami tidak akan menoleransi setiap kerusuhan dan gangguan apapun. Kami akan menghukum pelempar batu dan mereka yang memblokade jalan," ujar Netanyahu dalam pernyataan tersebut.
Lebih lanjut, Netanyahu mengungkapkan telah menginstruksikan Kementerian dalam Negeri untuk mengevaluasi kewarganegaraan dari para perusuh.
Secara terpisah, anggota legislatif Israel dari kelompok Arab, Ahmed Tibi, mengatakan aparat keamanan negara telah melihat minoritas Arab sebagai musuh di dalam negara. Ia mengatakan kekerasan aparat tidak akan terjadi terhadap Yahudi.
Hal itu dibantah Kepala Polisi Israel Yohanan Danino. Polisi, katanya, tidak melakukan diskriminasi terhadap setiap sektor apapun dalam masyarakat Israel.