NUKIR IRAN

IAEA: Pasok Nuklir Iran Bertambah Banyak

CNN Indonesia
Sabtu, 08 Nov 2014 18:01 WIB
Badan Energi Atom Internasional melaporkan pasok uranium kadar rendah Iran bertambah delapan persen dalam dua bulan terakhir yang mengkhawatirkan negara Barat.
Iran bersikeras program nuklirnya untuk bahan bakar pembangkit listrik nuklir seperti di PLTN Bushehr ini. (Getty Images/IIPA)
Wina, CNN Indonesia -- IAEA mengatakan pasok gas uranium yang diperkaya kadar rendah milik Iran naik delapan persen hingga hampir 8,4 ton dalam dua bulan.

Badan Energi Atom Internasional, IAEA, menerbitkan laporan rahasia mengenai Iran untuk negara-negara anggotanya pada Jumat (7/11), hanya kurang dari tiga minggu sebelum tenggat waktu 24 November dimana Iran dan enam negara besar harus menyelesaikan kebuntuan soal kegiatan atom Iran.

Kepemilikan Iran akan gas uranium yang telah disuling ini bisa menjadi salah satu faktor yang menentukan jangka waktu yang diperlukan negara itu dalam membuat senjata nuklir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Iran mengatakan tidak berniat membuat senjata nuklir tetapi negara-negara Barat menginginkan langkah kongkrit untuk membuktikan negara ini memang tidak bisa membuat bom atom dalam waktu dekat.

Iran dan enam negara besar akan bertemu di Wina pada 18 November untuk mencoba mencapai kesepakatan jangka panjang guna mengakhiri perselisihan yang selama satu dekade terakhir seringkali meningkatkan kekhawatiran akan perang di Timur Tengah.

Laporan IAEA menyebutkan bahwa Iran memiliki pasok gas uranium sulingan dalam bentuk fisil hingga 5 persen adalah 8.390 kg, naik dari 625 kg pada laporan bulan September.

Iran mengatakan memproduksi uranium yang diperkaya ini untuk bahan bakar pembangkit listrik tenaga nuklir.

Tetapi jika diproses pada derajat 90 persen, materi ini bisa juga menjadi fisil inti senjata nuklir yang dikhawatirkan Barat merupakan tujuan akhir Iran.

Iran menghentikan seluruh operasi pengayaan yang paling sensitif - penyulingan uranium 20 persen - berdasarkan kesepakatan sementara dengan negara-negara barat yang dicapai pada bulan November tahun lalu.

Namun negara ini masih memproduksi uranium kadar rendah.

Para pakar mengatakan Iran sekarang bisa membuat materi fisil yang diperkaya untuk membuat satu bom dalam beberapa bulan, jika negara itu memutuskan untuk membuat senjata penghancur masal.

Amerika Serikat menginginkan "waktu penghentian" ini diperpanjang setidaknya satu tahun.

Salah satu cara untuk mencapai itu adalah Iran mengirim sebagian besar pasok miliknya ke Rusia untuk diubah menjadi batangan bahan bakar nuklir sehingga semakin sulit bagi negara itu mengubahnya menjadi materi bom.

Para diplomat megnatakan belum ada kesepakatan apapun atas masalah itu dan penghambat utama dalam perundingan yaitu kapasitas pengayaan Iran secara keseluruhan masih belum terpecahkan.

"Ini seperti teka teki," ujar seorang diplomat barat. "Iran setuju secara prinsip, tetapi hal itu tidak memecahkan masalahnya."

Berdasarkan kesepakatan sementara tahun lalu dengan AS, Perancis, Jerman, Rusia, Inggris dan Tiongkok, Iran esepakat membatasi cadangan gas uranium yang diperkaya kadar rendah dengan mengubah produksi baru menjadi bentuk yang tidak begitu membahayakan.

Kesepakatan ini mulai diterapkan beberapa bulan lalu.

Cadangan Iran kini melebihi tingkat yang disetujui tetapi negara itu masih mempunyai waktu untuk menguranginya sebelum kesepakatan sementara tersebut selesai pada bulan ini dan akan digantikan dengan kesepakatan baru.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER