Mosul, CNN Indonesia -- Kabar mengenai nasib pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi masih belum jelas setelah rombongan milier yang membawa pria tersebut di Mosul, Irak, digempur Angkatan Udara Amerika Serikat (AS), Sabtu (8/11) waktu setempat.
Selain itu, seperti dilansir
Reuters, intelijen AS juga masih belum bisa memastikan apakah Baghdadi terluka akibat serangan tersebut.
Walau begitu, salah satu penasihat utama Baghdadi, Abdul Rahman al-Athaee atau dikenal dengan alias Abu Saja telah dipastikan tewas dalam serangan terhadap rombongan 10 kendaraan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Juru Bicara Pusat Komando AS Kolonel Patrick Ryder mengatakannya dalam pemberian keterangan pers terkait penyerangan tersebut. Sementara itu, pejabat Irak memperkirakan ada sekitar 50 orang yang tewas dalam serangan tersebut.
Kepala Staf Pertahanan Inggris Jenderal Nick Houghton menerangkan penyelidikan mengenai nasib Baghdadi akan memakan waktu beberapa hari. Di sisi lain, ia mengatakan ISIS akan meregenerasi pimpinan dengan sendirinya.
Oleh karena itu, lanjut Houghton seperti dikutip
Guardian, kelompok militan tersebut tetap membahayakan.
Serangan udara terhadap rombongan kendaraan militer di dekat kota Mosul itu terjadi beberapa jam setelah Presiden AS Barack Obama menyatakan akan menggandakan jumlah pasukan di Irak untuk melawan ISIS.
Dalam pidatonya pada akhir pekan lalu, Obama menolak pengiriman pasukan itu karena gagalnya serangan udara.
Ia justru menyatakan hal tersebut sebagai fase baru untuk menghentikan momentum ISIS.
"Seragan udara sudah sangat efektif untuk menurunkan kemampuan ISIS dan memperlambat perkembanan mereka, sekarang kita membutuhkan tentara di darat, tentara di daratan Irak, untuk mulai menekan mereka," kata Obama.