Beijing, CNN Indonesia -- Tiongkok dan Vietnam dalam forum APEC 2014 pada Senin (10/11) telah sepakat untuk mengatasi isu maritim kedua negara melalui dialog setelah hubungan keduanya sempat mengalami penurunan selama tiga dekade terakhir akibat pengeboran minyak oleh Tiongkok di perairan yang disengketakan.
Menurut kantor berita resmi Xinhua, Presiden Tiongkok Xi Jinping mengatakan kedua negara komunis tersebut harus menghargai satu sama lain dan fokus terhadap kepentingan jangka panjang.
"Hubungan Tiongkok dan Vietnam telah mengalami kemajuan secara bertahap sejak dua negara membangun hubungan diplomatik, meskipun berliku-liku," ujar Xi Jinping, seperti yang dikutip dari Reuters.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Presiden Vietnam Truong Tan Sang mengatakan negaranya sudah siap untuk mengatasi isu maritim secara damai dan tepat melalui jalur perundingan.
"Perundingan dilakukan sehingga isu ini tidak mempengaruhi hubungan Vietnam dan Tiongkok," ujar Sang seperti dilansir dari Xinhua.
Sang mengungkapkan Vietnam telah siap untuk meningkatkan hubungan antar pejabat tinggi kedua negara dan pertukaran lembaga non-pemerintah untuk memperkuat hubungannya dengan Tiongkok.
Menurut laporan Xinhua, pemimpin pertahanan kedua negara telah mengadakan pertemuan bulan lalu di Beijing dan kedua pihak setuju untuk melanjutkan hubungan militer mereka secara bertahap.
Vietnam khawatir pada peningkatan militer dan sikap pemerintah Tiongkok yang memperluas hubungan militernya dengan Amerika Serikat serta Rusia.
Sengketa wilayah di Laut China Selatan yang berpotensi dan kaya akan minyak mentah telah memperkeruh hubungan Tiongkok dengan beberapa negara tetangga.
Mei lalu, Tiongkok melakukan pengeboran senilai US$1 miliar di perairan sengketa yang menahan jalur utama pelayaran.
Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan dan Vietnam juga mengklaim perairan tersebut yang dilintasi oleh kapal barang dengan nilai ekonomis US$ 5 triliun setiap tahun.