Shanghai, CNN Indonesia -- Kelompok kriminal di timur Tiongkok diketahui telah menjual hampir 100 ribu kilogram tahu beracun ke pasar-pasar lokal.
Aksi ini menambah kekhawatiran warga Tiongkok atas praktik busuk di industri makanan negara tirai bambu itu.
Menurut laporan Shanghai Daily pada Senin (10/11), kelompok kriminal tersebut diketahui menambahkan bahan pemutih, Rongalit, untuk membuat tofu yang telah kering agar tetap terlihat cerah dan kenyal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahan kimia ini kemudian ditambahkan ke dalam campuran tahu batang kering yang juga disebut 'fuzhu', makanan ringan yang populer di Tiongkok.
Rongalit merupakan bahan kimia yang dilarang penggunaannya dalam produksi makanan karena dapat menyebabkan kanker.
"Lantai pabrik kotor dan mengeluarkan bau menyengat di gedung tersebut. Para pekerja sibuk membuat fuzhu dengan peralatan yang kotor," ujar petugas kepolisian Zhang Qinchao kepada media lokal.
Polisi menahan empat orang yang terlibat dalam operasi ini, menyita 10 ribu kilogram tahu beracun dan mengatakan bahwa 100 ribu kilogram lainnya telah dijual oleh kelompok kriminal di sepanjang Shandong dan di dekat provinsi Hendan serta Jiangxi.
Media lokal memang tidak mengatakan jika pabrik tahu tersebut telah memasok persediaan untuk pasar lokal besar atau global yang beroperasi di Tiongkok.
Namun, menurut koran lokal Qilu Evening News, kelompok yang dipimpin tiga bersaudara ini memiliki banyak tumpukan tas berisi bubuk Rongalit dibalik dinding pabrik.
Isu bahan yang beracun ini telah membuat para pengusaha makanan kebakaran jenggot.
Pemasok KFC di Tiongkok, Yum Brands Inc dan McDonald's Corp kebakaran jenggot pada Juli lalu setelah dilaporkan bahwa para pekerjanya menggunakan daging yang telah kadaluarsa.
Di sisi lain, pengecer Amerika Serikat Wal-Mart Stores Inc menarik kembali beberapa produksi daging keledai mereka pada Januari setelah hasil tes menunjukkan daging tersebut mengandung campuran daging rubah.