New Delhi, CNN Indonesia -- Percobaan pembunuhan, intimidasi dan penipuan adalah beberapa tuduhan yang dihadapi oleh para menteri dalam kabinet Perdana Menteri India Narendra Modi.
Tujuh dari 21 menteri baru menghadapi tuntutan, membuat hampir sepertiga dari total 66 anggota kabinet yang terlibat kasus kriminal.
Setidaknya lima orang di kabinet telah didakwa dengan pelanggaran serius seperti perkosaan dan kerusuhan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menteri Keuangan Arun Jaitley mengatakan bahwa tuduhan soal banyaknya anggota kabinet yang terlibat kriminal benar-benar tak berdasar.
"Ini adalah kasus yang timbul dari tuduhan kriminal, bukan kasus kriminal itu sendiri," katanya kepada wartawan, pada Senin (10/11), menambahkan bahwa Modi secara pribadi telah memeriksa para menteri baru tersebut.
Ram Shankar Katheria, seorang anggota parlemen dari Agra yang diangkat menjadi menteri pendidikan dasar dituduh atas lebih dari 20 tindak pidana termasuk percobaan pembunuhan dan mempromosikan permusuhan agama dan ras.
Katheria tidak bersedia berkomentar dan tidak bisa dihubungi melalui telepon.
Hadirnya politisi yang tersangkut kasus membuat Modi dikritik karena telah berjanji untuk membasmi korupsi. Ia juga dinilai gagal mengubah tradisi politik India dimana politisi kaya dan tercemar justru sangat mudah mendulang suara.
"Ini menunjukkan kurangnya penghargaan terhadap hukum dan sentimen publik," kata Jagdeep Chhokar, pendiri Asosiasi untuk Reformasi Demokratis (ADR) yang mengkampanyekan pemerintahan yang lebih baik. “Masuknya orang-orang ini dalam kabinet adalah pertanda buruk bagi demokrasi kita."
Modi memenangkan suara terbanyak dalam tiga dekade terakhir pada pemilu Mei lalu dengan janji membentuk pemerintahan bebas korupsi, tidak seperti pemerintahan Partai Kongres yang penuh skandal korupsi.
Kabinet baru lebih tercemar?Segera setelah berkuasa, Modi menyerukan pengadilan untuk secara cepat menelusuri politisi dalam upaya membersihkan pemerintahan di negara demokrasi terbesar di dunia tersebut.
Kasus kriminal dalam sistem peradilan India sering berlarut-larut hingga bertahun-tahun.
Namun kabinet Modi memiliki dua kali lebih banyak politisi yang tersandung kasus hukum dibanding dengan pemerintahan Partai Kongres yang berkuasa sebelumnya.
Shrikant Sharma, juru bicara partai berkuasa Bharatiya Janata (BJP) pimpinan Modi, mengatakan bahwa pengadilan yang bisa memutuskan apakah menteri yang dituduh benar-benar bersalah atau tidak. Ia juga mengatakan bahwa moyortitas tuduhan itu datang dari rival politik.
BJP dipimpin oleh Amit Shah, ajudan terdekat Modi, yang dituduh memerintahkan polisi untuk melakukan tiga pembunuhan dan melakukan pemerasan ketika ia menjabat di bawah Modi sebagai menteri perumahan di Gujarat hampir satu dekade lalu.
Dia membantah tuduhan itu, namun kasusnya sedang berjalan di pengadilan Mumbai.
Jumlah aparat hukum yang tersandung kasus mencapai lebih dari dua kali lipat dalam dua dekade terakhir. Sekitar sepertiga dari anggota legislatif menghadapi dakwaan, kata ADR.
Politisi juga kerap dituduh memperkaya diri sendiri atau pendukung mereka dengan menyedot uang dari belanja pemerintah.
"Kami mendengar lagi dan lagi pemimpin negara berjanji untuk membersihkan sistem," kata Satish Misra, seorang analis politik di Observer Research Foundation.
“Namun kepentingan pribadi menang atas prinsip. Itulah sebabnya sistem tidak pernah berubah,” tambah Misra.