Beijing, CNN Indonesia -- Pertemuan canggung tak terhindarkan antara kedua pemimpin negara yang saat ini tengah bersiteru, yaitu Presiden AS Barack Obama dan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam Konferensi Tingkat Tinggi APEC di Beijing pekan ini.
Kedua pemimpin negara ini tidak mungkin menghindari interaksi sosial dalam pertemuan internasional yang dihadiri oleh para pemimpin dunia dan ratusan jurnalis.
Obama dan Putin terkenal tak pernah memiliki hubungan yang akrab, terlebih setelah sanksi negara Barat terhadap Rusia akibat sikap Putin yang terkesan mendorong terjadinya konflik di Ukraina.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika KTT APEC dibuka di sebuah pusat konvensi di Beijing, Presiden Tiongkok Xi Jinping terlihat memasuki ruangan konferensi dan berjalan beriringan dengan Obama di satu sisi dan Putin di sisi lainnya. Baik Putin maupun Obama terlihat menyunggingkan senyum.
"Ini indah, bukan?", kata Putin dalam Bahasa Inggris kepada Obama, mengacu pada hiasan di ruang konferensi yang mereka hadiri.
"Ya," jawab Obama, dingin, menurut wartawan yang menyaksikan kejadian tersebut, seperti diberitakan
Reuters, Selasa (11/11).
Ketiga pemimpin tersebut berhenti di meja tempat Xi duduk. Putin kemudian mengulurkan tangan dan menepuk bahu Obama. Namun, Obama nyaris tidak menanggapi tepukan Putin tersebut. Keduanya lalu mengambil tempat duduk di sebelah kiri dan kanan Xi.
Beberapa saat kemudian, Obama dan Putin yang terlihat tengah berbincang dengan gaya yang formal dan didampingi oleh penerjemah ketika mereka memasuki ruangan untuk berfoto bersama seluruh pemimpin negara lain yang menghadiri pertemuan internasional tersebut.
Seperti diberitakan Reuters, kedua pemimpin negara ini telah terlihat bercakap singkat sebelumnya, yaitu di sela-sela pembukaan APEC pada Senin malam.
 Obama dan Putin juga kerap silang pendapat terkait krisis Ukraina dan dukungan Rusia kepada Presiden Suriah, Bashar al-Assad. (Reuters/RIA Novosti) |
Para pejabat dari kedua negara menyatakan perbincangan antara Putin dan Obama tidak membahas "perang dingin" diantara mereka.
"Mereka berbicara singkat beberapa kali hari ini," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov. Sementara, seorang pejabat AS menegaskan bahwa diskusi antar kedua negara telah terjadi namun menolak memberi rincian.
Banyak hal yang dapat dibahas oleh Putin dan Obama. Namun, nampaknya kedua pemimpin ini tidak akan sepedapat dalam banyak hal. Selain sikap Rusia atas konflik Ukraina yang dikecam AS, Obama dan Putin juga kerap silang pendapat terkait dukungan Rusia kepada Presiden Suriah, Bashar al-Assad.
Obama telah mendesak Rusia untuk berhenti mendukung kelompok separatis pro kemerdekaan di Ukraina timur, sementara Putin bersikeras menolak sanksi yang dijatuhkan Amerika Serikat dan Uni Eropa.
Deputi penasehat keamanan nasional Obama, Ben Rhodes, menyatakan di setiap pertemuan antar keduanya akan menjadi kesempatan bagi Obama untuk menagih janji Rusia untuk membantu menyelesaikan krisis Ukraina secara damai.
"Presiden Putin tahu betul pendapat AS soal ini (krisis Ukraina)," kata Rhodes.
Putin dan Obama terakhir kali bertemu dalam pembicaraan informal yang singkat di sela-sela perayaan peringatan D-Day di Normandy, Perancis pada Juni lalu.
Dalam pertemuan tersebut, bahasa tubuh kedua pemimpin negara ini memang sangat berbeda dan kontras. Putin terkesan
macho, sedangkan Obama terlihat seperti seorang profesor.
Putin dan Obama dijadwalkan menghadiri pertemuan G20 akhir pekan ini di Brisbane.
Rhodes menyatakan bahwa hingga saat ini masih belum ada rencana kedua pemimpin ini akan menggelar pembicaraan formal sepajang pertemuan APEC maupun di G20.