Hong Kong, CNN Indonesia -- Pejabat Hong Kong menyerukan demonstran pro-demokrasi untuk membersihkan daerah yang telah mereka duduki di pusat Hong Kong selama lebih dari enam minggu dan memperingatkan bahwa mereka yang bertahan akan ditangkap.
Media Hong Kong melaporkan bahwa pihak berwenang akan mulai mengusir demonstran pada Rabu (12/11) dini hari.
“Bagi siapapun yang menduduki jalanan dengan tidak sah, kami meminta Anda untuk pergi dengan cepat dan damai," kata Carrie Lam, yang bertindak sebagai kepala eksekutif sementara menggantikan Leung Chun-ying yang menghadiri KTT APEC di Beijing.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Media Hong Kong telah berspekulasi bahwa Tiongkok sedang menunggu untuk membersihkan para demonstran hingga KTT APEC berakhir pada Selasa.
Presiden AS Barack Obama akan bertemu dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping pada Rabu (12/11) sebelum meninggalkan Beijing.
Para pejabat AS mengatakan kebebasan berbicara dan berkumpul adalah nilai-nilai universal, termasuk di Hong Kong.
Lam berbicara sehari setelah pengadilan Hong Kong memutuskan bahwa polisi bisa menangkap pengunjuk rasa yang menentang pihak berwenang untuk membersihkan lokasi yang diduduki demonstran tersebut.
Lam mengatakan polisi akan melakukan penangkapan jika diperlukan tetapi tidak memberitahukan kapan akan penangkapan tersebut dilakukan.
Pengunjuk rasa yang dipimpin mahasiswa menuntut pemilu demokratis sepenuhnya untuk memilih pemimpin Hong Kong pada 2017.
Demonstran mengatakan mereka siap untuk bereaksi dengan cepat terhadap langkah pembersihan.
“Demonstran sudah mengemasi dan menyiapkan barang-barang mereka agar bisa langsung dibawa kapanpun ada pemberitahuan,” kata Kaven Chan, 20, seorang pengunjuk rasa di Mong Kok.
Pada puncak protes, polisi menembakkan gas air mata dan semprotan merica untuk membubarkan ribuan demonstran. Demonstran melindungi diri dengan menggunakan payung, sarung tangan dan masker.
Menurut sebuah survei informal Reuters bulan lalu, hampir sembilan dari 10 pengunjuk rasa mengatakan mereka siap untuk tinggal di jalan-jalan untuk lebih dari satu tahun demi mendorong demokrasi penuh di Hong Kong.
Protes ini adalah yang paling ulet sejak bekas koloni Inggris ini kembali ke pemerintahan Tiongkok pada 1997.