New Delhi, CNN Indonesia -- India membentuk kementerian yang bertugas mempromosikan perawatan alternatif seperti yoga dan pengobatan tradisional ayurveda.
Perdana Menteri Narendra Modi membentuk kementerian baru ini untuk menjalankan misi yang bertujuan membuat perawatan kesehatan tradisional di negara itu semakin diminati.
Modi berulang kali menghimbau agar pengobatan dan olahraga tradisional India lebih banyak dimanfaatkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pidato perdananya di PBB September lalu, Modi meminta lebih banyak warga dunia yang memanfaatkan yoga dan mendesak agar ada Hari Yoga Internasional.
"Ini adalah sistem kami dan belum menerima pengakuan yang seharusnya. Kami akan membawanya ke massa dunia," ujar Shripad Naik, yang ditunjuk memimpin kementerian baru ini.
Pembentukan kementerian ini dilakukan beberapa hari setelah pemerintah India mengungkapkan rencana membentuk badan pengawas obat tradisional karena India berniat lebih terlibat dalam pasar global pengobatan alternatif yang diperkirakan bernilai US$100 miliar.
Ayurvedic dan pengobatan tradisional lain, seperti unani dan siddha, sangat populer di kota-kota kecil, sementara yoga dipraktekkan secara luas di India dan juga negara-negara Barat.
 Shripad Naik, menteri baru urusan pengobatan alternatif India yang tidak banyak mendapat alokasi dana dari anggaran negara tahun ini. (Reuters/Anindito Mukherje) |
Pengunaan pengobatan tradisional juga dipromosikan oleh guru yoga paling terkenal di negara itu, Swami Ramdev.
Dia menjual pengobatan Ayurvedic dan menyelenggarakan kamp yoga di India dan juga luar negeri yang diikuti ribuan orang.
Tetapi para pengkritik sering mempertanyakan efektivitas pengobatan tradisional dibandingkan dengan pengobatan modern.
Namun, Perdana Menteri India menegaskan pengobatan ayurveda dan obat modern harus berdampingan.
"Memang ayurveda perlu diketahui secara luas. Pengobatan tidak bisa hanya terbatas pada dokter saja. Bagi nenek moyang kami kesehatan yang baik adalah bagian dari kehidupan," ujarnya.
Seorang pejabat pemerintah mengatakan kesuksesan kementerian baru ini akan tergantung pada alokasi anggaran tambahan.
Pemerintah India mengalokasikan dana sebesar US$174 juta untuk mengembangkan dan mempromosikan sistem kesehatan tradisional pada tahun anggaran 2014-2015.
"Kami belum mendapat perhatian cukup…Kami harapkan dana yang dialokasikan tahun depan akan jauh lebih besar," ujar pejabat yang menolak disebutkan namanya itu.