Sydney, CNN Indonesia -- Lebih dari 400 pengunjuk rasa membenamkan kepala mereka ke dalam pasir di pantai Bondi, Australia pada Kamis (13/11), sebagai ungkapan mengejek keengganan pemerintah untuk menempatkan perubahan iklim dalam agenda pertemuan puncak G20 akhir pekan ini.
Kegagalan Perdana Menteri Tony Abbott untuk mengatasi perubahan iklim menjadi lebih menyakitkan setelah Amerika Serikat dan Tiongkok menyepakati untuk membatasi emisi karbon, kata mereka.
"Obama ada di isu ini, Xi Jinping ada di isu ini, begitu juga semua orang kecuali satu orang," aktivis Pat Norman, 28, berteriak dengan megafon di pantai Sydney.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tony Abbott!" para pengunjuk rasa berteriak kembali.
Warga yang membawa bayi, anak-anak sekolah dan kaum pekerja dengan pakaian kerja mereka menggali lubang di pantai dan memasukkan kepala mereka di dalamnya.
Mereka mengatakan bahkan burung unta melakukan hal yang sama untuk menghindari bahaya.
Ornithologists mengatakan burung unta tidak melakuakan hal tersebut namun itu tidak menggoyah ide kreatif pemrotes.
“Goyangkan pantat Anda jika Anda suka," teriak Norman.
Beberapa orang melakukan handstand dengan kepala mereka di dalam pasir.
Abbott menyebut perubahan iklim ilmu pengetahuan "omong kosong" pada 2009 dan mengatakan batubara itu "baik bagi kemanusiaan".
Australia mencabut pajak atas emisi gas rumah kaca pada Juli lalu, menjadikan Australia satu-satunya negara yang menarik kebijakan dalam perubahan iklim.
Justin Field, 36, seorang mantan perwira intelijen militer yang sedang berjuang untuk menjadi anggota parlemen dari Partai Hijau, mengatakan Australia harus bertindak.
“Berada begitu jauh di belakang seluruh negara maju sungguh memalukan Australia," katanya.