FESTIVAL KEAGAMAAN

Pembantu Sinterklas Dinilai Rasis di Belanda

CNN Indonesia
Senin, 17 Nov 2014 16:49 WIB
Keberadaan Pit Hitam sebagai pembantu Sinterklas memicu polemik. Pit Hitam yang diperankan oleh pria kulit putih dianggap tokoh rasis peninggalan kolonial.
Aksi memprotes Pit Hitam berakhir ricuh di Belanda akhir pekan lalu. Pit Hitam dianggap tokoh rasis oleh warga negara itu. (Reuters Video)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah festival keagamaan yang berlangsung sejak lama di Belanda memicu polemik, lantaran dianggap rasis karena menampilkan sosok kulit hitam yang diperankan oleh warga kulit putih.

Perayaan tradisional Santo Nikolas pada Sabtu lalu didemo puluhan orang yang berakhir bentrok. Sekitar 90 orang ditahan polisi karena terlibat kekerasan. Aksi serupa dilanjutkan pada Minggu (16/11), di kota Gouda, Belanda, seorang demonstran ditahan polisi.

Festival Santo Nikolas, atau yang dikenal dengan Sinterklas oleh warga Belanda, menampilkan saat-saat dia datang membagikan hadiah untuk anak-anak baik, ditemani pembantunya, Pit Hitam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tetapi, karakter ini juga dikenal suka menculik anak-anak yang memiliki reputasi sebagai anak nakal.

Pit Hitam seringkali diperankan oleh orang berkulit putih dengan wajah hitam yang mengenakan rambut palsu keriting bergaya Afrika dan bibir berwarna merah.

Pit Hitam ini yang kemudian memicu polemik.

Di masyarakat yang semakin majemuk sejak berakhirnya Perang Dunia II, Pit Hitam di Belanda dianggap perlambang rasisme, apalagi diperankan oleh pria kulit putih yang melumuri wajahnya dengan cat hingga hitam.

Pada demo Minggu lalu, puluhan demonstran membawa poster bertuliskan, "Pit Hitam adalah rasisme."

Perkara Pit Hitam ini telah menjadi perdebatan nasional di Belanda. Para pendukungnya mengatakan bahwa festival Santo Nikolas dan Pit Hitam adalah tradisi turun temurun yang tidak bisa ditinggalkan.

PBB tahun lalu sampai turun tangan dengan menyerukan Belanda menggelar dialog nasional terkait festival ini.

Para ahli di Kantor Komisi Tinggi HAM PBB tahun lalu mengatakan bahwa warga keturunan Afrika menganggap karakter Pit Hitam "mengakar pada sikap-sikap kolonial yang tidak diterima, yang menurut mereka rasis dan menghina."

Sementara itu, pemerintah Belanda juga menyadari praktik ini telah menyinggung beberapa pihak dan telah menerima puluhan keluhan tentang Pit Hitam sejak 2011.

Pekan lalu, pengadilan tingkat tinggi Belanda menolak untuk memperkarakan masalah ini.

Sumber: CNN
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER