Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo mengaku telah mendapat wejangan dari Presiden Republik Rakyat Tiongkok Xi Jinping ketika ia bertemu Xi dalam KTT APEC di Beijing minggu lalu.
Wejangan itu dilontarkan Xi ketika Jokowi bertanya mengenai cara Tiongkok mengubah citra dari negara komunis yang tertutup menjadi negara yang terbuka bagi investasi asing atau Foreign Direct Investment (FDI).
Berkat perubahan kebijakan itu, Tiongkok kini menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi paling pesat di dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya bertemu Presiden (Xi) untuk makan malam. Saya menunggu lama untuk menanyakan itu. 'President Xi Jinping, boleh beri tiga kunci sukses negaramu meloncat seperti ini? Tiga saja, jangan terlalu banyak nanti pusing'," ujar Jokowi kepada Peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA ) LI dan LII Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Republik Indonesia Tahun 2014 di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (18/11).
Jokowi lalu memaparkan satu per satu wejangan yang diberikan Xi kepadanya.
"Pertama, beliau sampaikan, partai harus bersatu. Di mereka (Tiongkok) bisa, di kita itu yang sulit," ucap Jokowi.
Menurut Jokowi, Xi berpandangan bersatunya partai-partai di suatu negara dapat menguatkan negara itu sendiri. "Ini yg pertama langsung sulit," kata Jokowi.
Kedua, kata Xi pada Jokowi, harus punya gagasan, visi, dan mimpi yang besar. "Artinya, harus punya rencana jangka panjang, 50 hingga 100 tahun yang akan datang. Jangan berpikir 5 sampai 10 tahun," ujar Jokowi.
Salah satu contoh Tiongkok dalam hal ini, lanjut Jokowi, adalah pelabuhan di Tianjin yang tidak dibangun hanya untuk investasi sehari atau dua hari, namun hingga 100 tahun ke depan.
"Siapapun presiden berbeda-beda gaya. Beda
ndak apa-apa. Gaya
rock atau keroncong ndak apa-apa. Tapi gagasan dan rencana besarnya jadi sasaran," kata dia.
Wejangan terakhir Xi yakni kejar infrastruktur dan konektifitas antar provinsi dan pulau.
"Duitnya dari mana? Dia bilang terserah. Tapi jadikan yang namanya infrastruktur. Jadikan provinsi dengan provinsi dan pulau dengan pulau. Itu yang akan gerakkan ekonomi rakyat," ucap Jokowi.