DEMONSTRASI HONG KONG

Survey: Warga HK Minta Unjuk Rasa Dihentikan

CNN Indonesia
Senin, 17 Nov 2014 18:51 WIB
Kebanyakan masyarakat Hong Kong berpendapat agar aksi unjuk rasa mahasiswa menuntut demokrasi lebih besar di bekas jajahan Inggri ini segera dihentikan.
Polisi telah mengeluarkan surat pengosongan wilayah yang dikuasai pengunjuk rasa pro-demokrasi. (Reuters/Tyrone Siu)
Hong Kong, CNN Indonesia -- Jajak pendapat di Hong Kong menunjukkan bahwa dua per tiga warga wilayah itu berpendapat para pengunjuk rasa pro-demokrasi harus segera menghentikan aksi mereka.

Penelitian yang dilakukan oleh Chinese University of Hong Kong ini menunjukkan 67,4 person dari responden meminta para pengunjuk rasa untuk segera bubar.

Sementara dukungan masyarakat terhadap aksi mahasiswa ini juga turun dengan 43,5 persen menyatakan tidak lagi mendukung, dan hanya 33,9 persen yang masih menyatakan mendukungnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski demikian, jajak pendapat ini juga memperlihatkan ketidakpuasaan warga terhadap penangangan pemerintah atas aksi demonstrasi itu.

Sekitar 40 persen responden merasa reaksi pemerintah tidak cukup dan hampir setengahnya berpendapat pemerintah harus memberi konsesi.

Hasil jajak pendapat ini dipublikasikan setelah para pengunjuk rasa mendapat surat yang memerintahkan mereka untuk segera mengosongkan daerah Admiralty.

Surat ini memberi polisi Hong Kong kewenangan untuk membersihkan blokade-blokade yang dipasang sewaktu-waktu yang juga sejalan dengan keputusan pengadilan yang memerintahkan penghentian aksi demonstrasi.

Bekas daerah jajahan Inggris ini dikembalikan ke Tiongkok pada 1997 berdasarkan formula "satu negara, dua sistem" yang memberi Hong Kong otonomi dan kebebasan yang lebih besar dibandingkan Tiongkok daratan.

Para pengunjuk rasa menuntut pencalonan terbuka dalam pemilihan kepala pemerintahan Hong Kong yang akan dilaksanakan pada 2017.

Beijing menegaskan hanya akan mengijinkan penyelenggaraan pemilu tahun itu dengan kandidat yang telah diseleksi sebelumnya.

Aksi unjuk rasa, yang pada puncaknya diikuti oleh 100 ribu orang, kini berkurang jauh hingga hanya diikuti oleh ratusan mahasiwa yang tinggal di tenda warna warni di perempatan-perempatan jalan utama di wilayah itu.

Sementara itu pada Senin (17/11), Tiongkok dan Hong Kong meluncurkan skema Stock Connect yang mengijinkan investor indvidiu dari negara lain dan juga Tiongkok bermain di bursa saham Hong Kong dan Shanghai.

Tidak ada protes di bursa Hong Kong terhadap skema yang akan meningkatkan hubungan finansial wilayah itu dengan Tiongkok daratan.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER