Washington, CNN Indonesia -- Lima tahanan di Teluk Guantanamo telah dibebaskan dan ditransfer ke negara Slovakia atau Georgia sebagai bagian dari rencana AS untuk mengurangi populasi penjara yang berisi orang-orang yang ditahan atas kasus terorisme setelah peristiwa 11 September 2001.
Kelima tahanan telah disetujui untuk ditransfer atas peninjauan kembali oleh sebuah tim, dengan juga mempertimbangkan alasan keamanan, kata Departemen Pertahanan AS dalam sebuah pernyataan pada Kamis (20/11)
Per Kamis (20/11), terdapat 143 tahanan yang masih berada di pangkalan angkatan laut AS di Kuba, kata Pentagon.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Angka itu sangat kecil dibanding dengan populasi sebanyak 750 orang setelah Guantanamo mulai menerima tahanan pasca 11 September 2001.
Tiga dari para tahanan, Salah Mohammed Saleh Al-Dhabi, Abdel Ghaib Ahmad Hakim dan Abdul Khaled Al-Baydani yang dijadwalkan akan dikirim ke Georgia.
Sementara dua lainnya, Hashim Bin Ali Bin Amor Sliti dan Husain Salim Muhammad Al-Mutari Yafai, dijadwalkan akan ditransfer ke Slowakia di Eropa Tengah.
Ahmad Hakim diwakili oleh Pusat Hak Konstitusional, yang mengidentifikasi dia sebagai Abd Al Hakim Ghalib Ahmad Alhag .
Alhag atau Hakim, yang berasal dari Yaman, telah ditahan selama lebih dari 10 tahun dan seharusnya telah dibebaskan "selama bertahun-tahun”, namun tertunda karena persoalan peradilan AS.
"AS akhirnya mentransfer mereka setelah ditentang Pusat Hak Konstitusional yang menantang penahanan tanpa batas waktu terhadap Alhag. Penahanan sewenang-wenang tersebut melanggar hukum AS dan hukum internasional, termasuk Konvensi Jenewa, yang harusnya dipatuhi AS," kata lembaga itu.
Pengacara untuk lembaga itu memuji transfer Alhag keluar dari Gitmo.
"Kami berterima kasih kepada Republik Georgia yang telah menawarkan rumah baru bagi klien kami di mana ia dapat mulai membangun kembali hidupnya setelah lebih dari satu dekade di Guantanamo tanpa tuduhan atau pengadilan," lanjut pernyataan dari lembaga itu.
Dari 143 orang yang ada di Guantanamo saat ini, 84 berasal dari Yaman dan 54 dari mereka akan ditransfer.
Alhag yang menjadi orang Yaman pertama yang akan dibebaskan sejak 2010.
Pada 2008, Mahkamah Agung AS memutuskan bahwa tahanan memiliki hak konstitusional untuk menentang penahanan mereka dan pada tahun berikutnya, Presiden Barack Obama menandatangani perintah untuk menutup fasilitas Guantanamo dalam waktu setahun namun tertunda hingga kini karena kesulitan dalam merelokasi tahanan.
Mei lalu, pemerintah AS mentransfer lima tahanan ke Qatar dalam pertukaran dengan Taliban untuk membebaskan tentara AS Bowe Bergdahl, yang disekap selama lima tahun.
(sumber:
CNN)