Washington, CNN Indonesia -- Segera setelah Presiden Barack Obama mengumumkan rencana imigrasi pada Kamis (20/11) malam, anggota Partai Demokrat dan Republik yang mengincar kursi presiden pada pemilihan tahun 2016 segera melihat peluang.
Isu imigrasi kini hampir pasti akan menjadi senjata dalam kampanye mereka.
Hillary Clinton, calon Demokrat yang kalah dari Obama pada 2008 yang diperkirakan akan maju lagi pada 2016, mengeluarkan pernyataan untuk mendukung rencana Obama, namun di lain pihak mendesak Kongres untuk “menyelesaikan pekerjaan” mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Langkah ini mengejutkan, terutama karena ia terhitung jarang mengeluarkan pernyataan terkait isu politik semenjak mengundurkan diri dari jabatan Menteri Luar Negeri AS pada 2013.
Hillary menyalahkan DPR yang dikuasai Partai Republik karena “melepaskan tanggung jawab" soal imigrasi.
Anggota Partai Republik Jeb Bush yang juga mantan gubernur Florida selama dua periode, sedang mempertimbangkan maju, mengatakan rencana Obama “merusak” upaya untuk menempa reformasi legislatif.
"Sudah saatnya para pemimpin Republik di Kongres untuk bertindak. Kita harus menunjukkan kepada orang Amerika kita adalah partai yang akan mengatasi tantangan serius dan membangun konsensus untuk mencapai reformasi yang berarti bagi warga kita dan masa depan kita," kata Bush, yang kakak dan ayahnya adalah presiden AS terdahulu.
Bahkan sebelum Obama mengumumkan rencana imigrasinya, gubernur-gubernur dari Partai Republik di sebuah konferensi di Florida, telah membahas bagaimana respons mereka, menimbang pemilu di 2016 mendatanga.
Beberapa calon presiden yang potensial seperti Gubernur Ohio John Kasich, New Jersey Chris Christie dan Wisconsin Scott Walker memperingatkan kongres Partai Republik untuk tidak megancam melakukan ‘government shutdown’ dalam merespons aksi Obama.