TERORISME INGGRIS

Terinspirasi ISIS, Tiga Warga Inggris Ingin Memenggal Orang

CNN Indonesia
Jumat, 21 Nov 2014 10:46 WIB
Pengadilan London menggelar pengadilan terhadap tiga warga yang mengancam ingin memenggal siapapun yang lewat di jalan karena terinspirasi ISIS.
Banyak orang di seluruh dunia yang justru terinspirasi untuk mendukung ISIS dari video-video yang ISIS sebarkan lewat dunia maya. (Reuters/SITE Intel Group)
London, CNN Indonesia -- Pengadilan London pada Kamis (20/11) menggelar pengadilan terhadap tiga pria Inggris yang dituduh merencanakan pemenggalan terhadap siapapun warga yang ada di jalan.

Jaksa Inggris mengatakan mereka terinspirasi oleh doktrin kelompok ekstrimis Negara Islam di Irak dan Suriah atau ISIS, yang menyerukan serangan terhadap orang yang tidak percaya agama.

Nadir Sayed (21), Yousaf Syed (19) dan Haseeb Hamayoon (27) dituntut pada Kamis atas perencanaan aksi terorisme, menurut Kepolisan Metro London.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jaksa Rebecca Munday mengklaim ketiga pria ini berencana memenggal seorang warga dengan pisau.

"Ini adalah tuntutan yang serius, bukti yang telah disiapkan dalam sebuah ringkasan kasus yang panjang," ujar Munday di pengadilan.

"Sehubungan dengan hal tersebut tampaknya ini akan menjadi sebuah insiden di mana ada rencana penyerangan di Inggris dalam waktu dekat," kata Munday menambahkan.

Ketiga tertuduh ini ditahan di London pada 6 November saat perayaan Remembrance Sunday, peringatan Inggris atas berakhirnya Perang Dunia I, bersama dengan pria keempat yang kemudian dibebaskan dari tuntutan.

Polisi bersenjata yang jarang dikerahkan di Inggris ikut andil dalam penangkapan tiga dari empat pria ini dan polisi mengatakan tidak ada aksi baku tembak saat itu.

Tertuduh ditahan selama dua minggu, sesuai dengan waktu maksimal yang telah diatur dalam hukum Inggris terkait kontra-terorisme sebelum akhirnya tertuduh menerima tuntutan.

Penangkapan ini menambah panjang daftar tertuduh yang ditahan di bawah Undang-Undang Terorisme Inggris 2000.

Wakil komisaris Mark Rowley pada bulan lalu mengatakanbahwa petugas kontra-terorisme telah melakukan penyelidikan kontra-terorisme dalam jumlah yang sangat banyak dan hal ini belum pernah mereka lihat beberapa tahun sebelumnya.

Rowley menjelaskan sejak awal tahun ini hingga 17 Oktober sudah terdapat 218 penahanan terkait aksi teror dan petugas berhasil menggagalkan beberapa serangan dalam setahun.

Banyak tahanan terkait terorisme ada di London, ibu kota negara di mana serangan bunuh diri mematikan pada 2005 lalu terjadi.

Selain itu, pada 2013, London juga menjadi tempat pembunuhan tentara Inggris Lee Rigby. Ia tewas akibat ditabrak mobil dan kemudian diserang dengan pisau oleh dua orang pria. Kedua pria ini lalu ditahan dan divonis penjara seumur hidup.

Pemerintah Inggris meningkatkan level ancaman teror dari level tiga atau 'siaga' menjadi level empat atau 'awas' pada akhir Agustus, sebagai akibat ancaman teror ISIS di Barat.

"Ini artinya serangan teroris sangat mungkin terjadi, namun tidak ada intelijen yang memperkirakan bahwa serangan akan terjadi dalam waktu dekat,” ujar Theresa May, Menteri Dalam Negeri Inggris.

Ketiga pria tertuduh ini tidak ada yang mengajukan pembelaan saat pengadilan pada Kamis berjalan.

Pengadilan lanjutan akan dilakukan di Pengadilan Kriminal Pusat London pada 4 Desember.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER