Brazzaville, CNN Indonesia -- Badan Kesehatan Dunia, WHO, menyatakan bahwa Republik Demokratik Kongo terbebas dari virus mematikan Ebola yang telah memakan korban lebih dari 5.000 jiwa di Afrika.
Pernyataan WHO tersebut berdasarkan hasil tes laboratorium yang dinyatakan negatif terhadap warga terakhir yang menunjukkan tanda-tanda tertular Ebola.
Wakil Sekretaris Jenderal WHO, Kandeh Yumkella, menyatakan optimisme bahwa Ebola akan dapat dikendalikan, karena beberapa pasien di Liberia mulai membaik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Wabah ini juga telah meningkat kesadaran warga atas bahaya virus Ebola, bahkan bagi mereka yang berada di penjuru daerah yang jauh dari kota besar," kata Yumkella kepada
CNN, Jumat (21/11).
WHO juga telah menunggu selama 42 hari untuk menanti apakah ada laporan penularan virus ini pada rakyat Kongo lainnya.
WHO juga memuji cara pemerintah Kongo unutuk menghadapi situasi genting penyebaran virus Ebola. Pemerintah Kongo terus melakukan pemantauan terhadap warga yang menunjukkan tanda-tanda tertular Ebola dan siapapun yang pernah bersentuhan dengan mereka.
Meskipun bukan negara epidemi Ebola, Kongo merupakan salah satu negara yang dilaporkan memiliki warga yang terinfeksi Ebola.
Dalam beberapa pekan terakhir, laporan penularan virus Ebola di Kongo menyatakan bahwa 38 warga dikonfirmasi tertular Ebola dan 28 lainnya menunjukkan tanda-tanda tertular Ebola.
Dari jumlah tersebut, 49 orang, termasuk delapan petugas kesehatan, dinyatakan tewas.
Laporan ini merupakan kali ketujuh di Kongo, sejak virus ini pertama kali diidentifikasi menyebar di Kongo pada tahun 1976.
Selain Kongo, WHO juga baru-baru ini menyatakan Nigeria dan Sinegal telah terbebas dari virus Ebola.
Namun, perjuangan melawan virus Ebola masih dari jauh usai.
Yumkella mengingatkan bahwa infeksi virus ini terlihat meningkat di Sierra Leone, khususnya di ibu kota Freetown.
"Sekarang bergantung kepada peran masyarakat internasional untuk membantu menghentikan penyebaran virus ini," kata Yumkella.
Menurut laporan WHO pekan ini, terdapat lebih dari 15.000 kasus penyebaran virus Ebola, dan mengakibatkan lebih dari 5.000 kematian.
Tiga negara di Afrika barat, yaitu Liberia, Sierra Leone dan Guinea masih menjadi negara epidemi Ebola. Namun, laporan penyebaran virus juga ditemukan di Nigeria, Mali, Amerika Serikat, Senegal, Kongo dan Spanyol.