Ferguson, CNN Indonesia -- Warga Amerika Serikat, khususnya di kota Ferguson, Missouri, tengah harap-harap cemas menanti hasil keputusan juri pengadilan untuk vonis terhadap Darren Wilson, 28, polisi yang menembak mati pemuda kulit hitam, Michael Brown, 18.
Rencananya, hasil keputusan pengadilan akan dibacakan pada Senin malam waktu setempat (24/11) di Clayton, tempat para juri bertemu.
Sementara menanti hasil keputusan, atmosfer ketegangan tidak bisa ditutupi di Missouri yang beberapa pekan terakhir diwarnai oleh demonstrasi baik yang berlangsung damai maupun rusuh, ditingkahi dengan penjarahan beberapa toko.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekolah di beberapa distrik di Ferguson memilih untuk meliburkan siswa mereka pada Selasa, usai vonis, untuk mengantisipasi adanya demonstrasi besar jika Wilson dinyatakan tidak bersalah.
Toko-toko terlihat membarikade pintu dan jendela dengan papan kayu, menghindari aksi penjarahan dan pelemparan batu.
Demonstran yang menentang aksi main hakim sendiri aparat terhadap warga kulit hitam berencana akan melakukan demonstrasi di depan Kepolisian Ferguson dan di pengadilan Clayton.
Aksi ini, kata mereka, akan tetap dilakukan kendati Wilson dinyatakan bersalah, sebagai bentuk protes atas perlakuan semena-mena polisi terhadap warga keturunan Afrika-Amerika.
Di depan kepolisian Ferguson, warga mulai berkumpul. Beberapa memukul tong sampah kaleng, menjadikannya drum.
Di pengadilan Clayton, polisi meletakkan barikade besar dan mengunci kotak surat, mencegahnya dibuka sebelum pengumuman juri.
Gubernur Missouri Jay Nixon menyerukan rakyat kota Ferguson yang mayoritas warga kulit hitam untuk tetap tenang dan menahan diri apapun hasil pengadilan nanti.
"Tidak ada yang tahu apa hasilnya nanti, namun harapan kita bersama adalah, apapun keputusannya, dua pihak warga menunjukkan toleransi, saling menghargai dan menahan diri," kata Nixon, dikutip dari Reuters.
Nixon telah meminta pemerintah pusat untuk mengirimkan pasukan Garda Nasional, membantu aparat setempat untuk mengawal demonstrasi yang kemungkinan berakhir bentrok.
Juru bicara Gedung Putih Josh Earnest mengatakan bahwa Presiden Obama menyerukan warga untuk mengadakan aksi protes dengan damai. Hal yang sama juga disampaikan oleh orang tua Brown dan para tokoh di distrik St. Louis, Ferguson.
Juri pengadilan kasus ini terdiri dari sembilan orang warga kulit putih dan tiga warga kulit hitam. Mereka telah bertemu dan melihat seluruh bukti dan mendengarkan saksi sejak peristiwa ini terjadi Agustus lalu.
Vonis akan dijatuhkan jika sudah ada sembilan juri yang mencapai satu suara.
Sumber CNN mengatakan kepolisian yang telah melakukan proses pemeriksaan mengatakan Wilson kemungkinan tidak akan divonis bersalah. Namun, jika keputusan juri menetapkan dia tidak bersalah, kepolisian akan meminta Wilson menyerahkan diri untuk mencegah kerusuhan.
Kasus ini terjadi pada 9 Agustus lalu saat Wilson menghentikan Brown dan seorang temannya yang tengah berjalan. Keduanya terlibat cekcok dan pistol Wilson meletup, entah disengaja atau tidak.
Brown dan kawannya kemudian lari berpencar. Wilson menembak Brown enam kali yang langsung membunuhnya.
Pengacara keluarga Brown mengatakan bahwa pemuda itu hendak menyerah ketika ditembak, namun para pendukung Wilson mengatakan bahwa polisi itu terancam nyawanya dan terpaksa menembak untuk menyelamatkan diri.
Brown diketahui telah mencuri beberapa cerutu dari toko di wilayah itu sebelum bertemu Wilson. Belum diketahui apakah Wilson mengetahui soal pencurian ini atau tidak.
Juri akan menentukan apakah Wilson melakukan pembunuhan atau pembunuhan terencana, atau bahkan bebas dari semua tuduhan karena melakukannya untuk mempertahankan diri. Keputusannya akan fokus pada apa yang terjadi di saat-saat terakhir sebelum penembakan.
Baca juga:
Polisi AS Kembali Tembak Remaja Kulit Hitam
Gubernur Missouri Umumkan Kondisi Darurat
Bawa Pistol Mainan, Bocah AS Ditembak Mati Polisi