Cleveland, CNN Indonesia -- Insiden penembakan Tamir Rice, bocah kulit hitam berusia 12 tahun yang menenteng pistol replika di sebuah taman rekreasi akhir pekan lalu, ternyata hanya terjadi dalam hitungan detik. Hal ini terungkap ketika rekaman CCTV dirilis pihak kepolisian setempat pada Rabu, (26/11).
Rekaman tersebut memperlihatkan seorang petugas polisi Cleveland menembak Tamir hanya sekitar dua detik setelah turun dari mobil polisi untuk menginvestigasi keadaan. Polisi datang setelah mendapat laporan dari seseorang yang menelepon 911.
Polisi juga merilis dua rekaman audio operator 911, yang meminta petugas untuk pergi ke pusat rekreasi Cuddel, Cleveland, untuk mengamankan keadaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rekaman audio menunjukkan penelepon 911 melaporkan seorang remaja kulit hitam tengah mangacungkan pistol kepada pengunjung di pusat rekreasi tersebut. Dua kali penelepon mengatakan ia tidak bisa memastikan apakah pistol yang digunakan anak itu asli atau hanya replika.
Mendapat laporan tersebut, operaor 911 kemudian menghubungi aparat kepolisian melalui radio pemanggil dan melaporkan peristiwa tersebut tanpa menyebutkan keraguan sang penelepon.
Rekaman audio ini menampik respon pihak kepolisian yang sebelumnya menyatakan belum dapat memastikan apakah petugas polisi menerima informasi tentang usia tersangka atau kemungkinan pistol replika.
Hingga saat ini, insiden penembakan tersebut masih terus diselidiki. Kedua petugas kepolisian yang bertanggung jawab atas penembakan tersebut diketahui bernama Timothy Loehmann, 26 tahun dan Frank Garmback, 46 tahun kini tengah dibebastugaskan sementara dari pekerjaan mereka.
Wakil Kepala Kepolisian Ed Tomba menekankan bahwa pihaknya merilis video atas permintaan keluarga Tamir, yang telah melihat rekaman tersebut atas izin petugas setempat.
"Kami menghormati keinginan keluarga. Ini adalah insiden tragis," kata Tomba dalam pernyataan tertulis yang diperoleh oleh afiliasi CNN, WEWS.
Sementara, Tamir tewas pada Minggu (23/11), sehari setelah insiden penembakan tersebut.
Keluarga Tamir berterima kasih kepada pihak kepolisian yang telah bersedia merilis rekaman video dan audio tersebut.
"Kami yakin bahwa seharusnya insiden penembakan bisa dihindari," kata pihak keluarga korban.
Pihak keluarga juga menghimbau masyarakat untuk melakukan aksi protes yang damai dan bertanggung jawab.
"Doa dan rasa belasungkawa Anda sangat berarti bagi kami," ujar keluarga.
Detail rekamanVideo menunjukkan Tamir berjalan sepanjang trotoar dan akhirnya duduk di bangku taman piknik di bawah gazebo pada Sabtu (22/11) sore. Saat itu, dia terlihat mengacungkan pistol
airsoft yang sangat mirip dengan pistol semi-otomatis asli.
Tak beberapa kemudian, Tamir berdiri dari bangku taman dan berjalan menuju gazebo. Mobil polisi kemudian datang dengan cepat.
Loehmann, petugas yang masih berada di dalam mobil, telah tiga kali meminta Tamir untuk mengangkat tangan.
Pengendara mobil, Garmback kemudian turun dari mobil dan memeriksa Tamir. Mereka mengeluarkan senjata dari pinggangnya.
Tak beberapa lama kemudian, Loehmann, petugas polisi yang masih di dalam mobil, berjalan keluar dan Tamir terjatuh, terlihat telah tertembak.
"Hanya 1,5 sampai dua detik saja waktu berselang antara mobil berhenti sampai Tamir tertembak," kata Tamba sembari menjelaskan video tanpa suara itu.
Kepala Kepolisian Calvin Williams menyatakan hanya empat menit setelah Tamir tertembak, detektif dan agen FBI sampai ke tempat kejadian. Agen FBI melakukan pertolongan pertama dan tim paramedis tiba tiga menit kemudian.
Penyelidik menyatakan bahwa senjata yang digunakan Tamir adalah replika senapan angin, biasa digunakan untuk permainan perang. Kebanyakan pistol replika terdapat bagian kecil berwarna oranye untuk membedakan dengan pistol asli. Namun dalam kasus ini, bagian oranye pada pistol yang dipegang Rice sudah hilang.
Baca juga:
Bawa Pistol Mainan, Bocah AS Ditembak Mati Polisi
(sumber:
CNN)