Sanaa, CNN Indonesia -- Drama pembebasan sandera di Yaman berakhir sukses dengan diselamatkannya delapan warga asing dari tangan penculik al-Qaidah pada operasi penyerbuan oleh kekuatan gabungan tentara Yaman dan Amerika Serikat awal pekan ini.
Menurut pejabat Amerika Serikat kepada CNN, Kamis (27/11) dan berdasarkan informasi di situs Kementerian Pertahanan Yaman, penyerbuan dilakukan pada hari Senin lalu.
Operasi penyelamatan dilakukan setelah laporan intelijen menyebutkan al-Qaeda akan memindahkan sandera "yang dirantai dan ditutupi selimut" ke sebuah mobil pickup menuju gua sekitar 109 kilometer dari Hajir al-Saiyer.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Laporan intelijen mengatakan, ada beberapa warga asing di antara sandera, sehingga operasi penyerbuan langsung dilakukan.
Pasukan penyerbu dilengkapi dengan persenjataan lengkap, termasuk perangkat penglihatan malam. Baku tembak dalam penyerbuan tersebut menewaskan tujuh anggota al-Qaeda terbunuh dalam.
Delapan sandera yang ditemukan dalam keadaan dirantai berhasil diselamatkan, terdiri dari enam warga Yaman, seorang warga Saudi dan Ethiopia.
Namun menurut pengakuan sandera, dua hari sebelumnya para penculik memindahkan lima sandera lainnya yang terdiri dari warga Amerika, Inggris, Afrika Selatan, Yaman dan Turki.
Dalam versi pemerintah Yaman, tidak disebutkan keterlibatan Amerika dalam penyerbuan tersebut. Namun seorang pejabat pemerintah mengonfirmasi bahwa Pasukan Khusus AS ikut membantu tim penyerbu Yaman.
Pentagon meminta agar keterlibatan mereka tidak disebutkan demi keselamatan sandera dari Amerika.
Yaman yang berbatasan dengan Arab Saudi adalah markas al-Qaidah di Semenanjung Arab, AQAP.
Penculikan kerap terjadi di Yaman, yang tengah berjuang melawan al-Qaeda dan meredam kekerasan sektarian serta separatis di negara mereka.
Penculikan warga Barat di Yaman dijadikan alat bagi suku yang bertikai untuk alat tawar dengan pemerintah. Bagi kelompok teroris, sandera dijadikan sumber uang dengan meminta tebusan kepada negara Barat.
Awal bulan ini, laporan PBB menyebutkan seorang teknisi pengairan dari Sierra Leone yang bekerja di Yaman telah dibebaskan setelah lebih dari setahun diculik kelompok bersenjata yang tidak dikenal di Yaman.
Sumber:
CNN