Kabul, CNN Indonesia -- Seorang pelaku bunuh diri menyerang kendaraan kedutaan besar Inggris di ibukota Afghanistan pada Kamis (27/11), menewaskan lima orang, termasuk seorang warga Inggris.
Ledakan di timur Kabul itu juga melukai 33 orang, termasuk orang berada di sekitarnya. Serangan ini adalah yang terbaru dalam serentetan serangan yang ditujukan kepada warga asing di kota itu.
Gerilyawan Taliban, yang telah mendapatkan kembali momentum mereka sejak digulingkan dari kekuasaan oleh koalisi pimpinan AS pada 2001, mengaku bertanggung jawab atas serangan itu dan mengatakan mereka ”menargetkan target pasukan invasi asing".
Kedutaan Besar Inggris mengkonfirmasi ada yang terluka di antara mereka yang berada di dalam kendaraan, tetapi tidak mengomentari laporan kematian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Saya bisa mengkonfirmasi bahwa itu adalah kendaraan Inggris dan ada beberapa yang terluka. Kami bekerja sama dengan pihak berwenang Afghanistan," kata juru bicara yang meminta untuk tidak diidentifikasi.
Sebuah sumber keamanan Barat mengatakan satu karyawan Inggris berada di dalam kendaraan itu telah meninggal di rumah sakit, sementara warga Inggris kedua terluka dan dalam kondisi stabil.
Seorang saksi Reuters melihat setidaknya satu korban dibawa pergi dari kendaraan yang terbakar oleh seorang anggota pasukan keamanan Inggris.
Kementerian Dalam Negeri Inggris awalnya melaporkan ledakan itu disebabkan oleh seorang pengebom bunuh diri yang membawa sepeda motor, tetapi kemudian mengatakan penyerang menggunakan mobil.
Ibukota Afghanistan, Kabul, telah dilanda gelombang serangan kekerasan dalam beberapa pekan terakhir dan pemboman kali ini menjadi yang keempat sejak Senin, ketika dua tentara Amerika tewas dalam ledakan di dekat bandara.