HARGA MINYAK DUNIA

Harga Minyak Anjlok, Gaji Presiden Venezuela Dipotong

CNN Indonesia
Sabtu, 29 Nov 2014 13:53 WIB
Presiden Venezuela menyatakan dia dan pejabat pemerintah harus merelakan gaji mereka dipotong sebagai upaya pengurangan anggaran karena harga minyak anjlok.
Pemimpin Venezuela yang terlahir dari rakyat biasa ini menyatakan dia optimistis bahwa harga minyak dunia akan bangkit kembali, dan menampik anggapan oposisinya bahwa menurunya harga minyak menjadi kunci kejatuhan rezim sosialis Maduro. (Reuters/Miraflores Palace handout)
Caracas, CNN Indonesia -- Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, menyatakan dia dan pejabat pemerintah lainnya harus merelakan gaji mereka dipotong sebagai upaya pengurangan anggaran karena pendapat negara yang utamanya bersumber dari ekspor minyak terus menurun seperti saat ini.

"Ini adalah ujian bagi saya," kata Maduro dalam pidatonya di televisi milik pemerintah Venezuela, pada Jumat (28/11), seperti ditulis Reuters.

Maduro menegaskan bahwa Venezuela akan melobi negara anggota OPEC, maupun negara yang tak bergabung dalam OPEC, untuk menargetkan harga minyak sebesar US$100 per barel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Harga minyak mentah Amerika Serikat anjlok 10 persen pada hari Jumat (28/11). Ini merupakan penurunan terbesar dalam lebih dari lima tahun terakhir, dengan patokan Brent berada di bawah US$70 per barel.

Krisis ekonomi yang menerjang Venezuela semakin menurunkan popularitas Maduro, yang tahun lalu memenangkan pemilihan umum untuk menggantikan tokoh sosialis terkemuka Hugo Chavez.

Maduro menyatakan akan membentuk sebuah lembaga untuk merekomendasikan pemotongan belanja publik.

"Lembaga ini akan memotong anggaran di sektor manapun yang diperlukan. Gaji para menteri dan BUMN akan dipotong, dimulai dengan gaji saya sendiri sebagai presiden republik ini," kata Maduro.

Pemimpin Venezuela yang terlahir dari rakyat biasa ini menyatakan dia optimistis bahwa harga minyak dunia akan bangkit kembali, dan menampik anggapan oposisinya bahwa menurunya harga minyak menjadi kunci kejatuhan rezim sosialis Maduro.

"Mereka berpikir ini saatnya mengalahkan revolusi Bolivarian, revolusi kemerdekaan kita," kata Maduro.

Namun, Maduro menegaskan anggaran untuk program kesejahteraan dalam negeri dan komitmen membayar utang luar negeri tidak akan mengalami pemotongan.

Venezuela adalah salah satu negara pengekspor minyak yang tergabung dalam OPEC. Sekitar 96 persen pendapatan negara ini bertumpu pada ekspor minyak, sehingga menurunnya harga minyak dunia telah memperburuk kondisi ekonomi negara itu, membuat mata uang asing sulit ditemukan dan kelangkaan bahan pokok.

Baca juga: Dilecehkan, Maduro Tetap ke Sidang PBB
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER