ANCAMAN ISIS

Jerman Adili Ratusan Pendukung ISIS

CNN Indonesia
Senin, 01 Des 2014 11:25 WIB
Sedikitnya 300 orang di Jerman diadili karena mendukung atau terlibat ISIS, termasuk mengumpulkan dana atau mengirimkan bantuan logistik ke Suriah dan Irak.
Sedikitnya 300 orang di Jerman diadili karena mendukung atau terlibat ISIS, termasuk mengumpulkan dana atau mengirimkan bantuan logistik ke Suriah dan Irak. (Ilustrasi/Reuters/Stringer)
Berlin, CNN Indonesia -- Ratusan orang diadili di Jerman atas dakwaan mendukung aktivitas kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah, ISIS. Langkah ini diambil Berlin untuk memberangus aliran dana dan militan dari Jerman ke Irak dan Suriah.

Menurut Menteri Kehakiman Jerman Heiko Maas, sedikitnya 300 orang diadili karena terlibat atau mendukung ISIS. Menurut Maas, ini adalah bukti undang-undang anti terorisme Jerman bekerja dengan baik, sehingga tidak diperlukan peraturan baru lagi.

"Siapapun yang mendukung ISIS bisa diadili di bawah undang-undang saat ini," kata Maas, kepada koran Welt am Sonntag yang dikutip Reuters pada Minggu (30/11), menjawab seruan sebagian politisi yang menginginkan peraturan lebih ketat terkait terorisme.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun dia mengatakan, sebuah rancangan undang-undang baru tengah dipersiapkan pada akhir tahun ini untuk mencekik aliran dana ISIS dari Jerman.

September lalu, Jerman memperkenal UU yang melarang segala bentuk propaganda, pemakaian simbol dan seluruh aktivitas yang terkait dengan ISIS.

Ratusan orang yang diadili di Jerman dituduh terlibat ISIS setelah terbukti mengumpulkan dana atau mengirimkan bantuan logistik dari Jerman ke Suriah atau Irak.

Jumat lalu, pengadilan Jerman mengadili seorang pemuda 20 tahun karena berperang dengan ISIS di Suriah. Pria yang terancam hukuman penjara lebih dari empat tahun ini adalah yang pertama diadili karena kejahatan bergabung dengan ISIS, dan puluhan orang lainnya akan menyusul diadili dalam beberapa bulan ke depan.

Laporan intelijen menunjukkan sekitar 550 warga Jerman telah bergabung dengan ISIS di Irak dan Suriah, sebanyak 60 di antara mereka terbunuh, sebagian karena bom bunuh diri.

Sebanyak 180 di antaranya dilaporkan telah kembali ke Jerman, berpotensi menebar ancaman bagi keamanan dalam negeri.

"Kami prihatin atas banyaknya angka yang berangkat. Terutama dalam enam pekan terakhir, jumlahnya meningkat drastis," kata kepala intelijen domestik Jerman, Hans-Georg Maassen.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER