BADAI HAGUPIT

Setengah Juta Orang Dievakuasi Menjelang Badai Filipina

CNN Indonesia
Sabtu, 06 Des 2014 00:08 WIB
Setengah juta warga Filipina telah dievakuasi menjelang badai Hagupit yang diperkirakan akan menghantam daratan Filipina pada Sabtu (5/12).
Badai Hagupit diperkirakan akan menghantam daratan Filipina dengan kecepatan 195 km per jam. (Reuters/NASA Goddard MODIS Rapid Response/Handout)
Manila, CNN Indonesia -- Sekitar setengah juta orang meninggalkan desa-desa di daerah pesisir dan rawan longsor di Filipina pada Jumat (5/12), sehari sebelum badai Hagupit diperkirakan akan menerjang wilayah di mana ribuan orang tewas akibat badai Haiyan setahun lalu.

Topan Hagupit sedikit melemah terlihat dari gejolaknya yang perlahan ketika melintasi Pasifik, menempatkan badai ini di bawah kategori 5 "super topan", biro cuaca Filipina PAGASA mengatakan. Meski begitu, badai Hagupit akan tetap merusak ketika menghantam daratan Filipina pada Sabtu (6/12).

Badai bergerak dengan kecepatan 195 kilometer per jam dari arah utara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Meskipun kami mengatakan telah melemah, 195 km per jam masih sangat kuat. Kita tidak boleh lengah," kata Landrico Dalida, Jr. selaku wakil administrator untuk operasi di PAGASA.

Maskapai Philippine Airlines dan Cebu Pacific membatalkan lebih dari 150 penerbangan ke Filipina bagian tengah dan selatan pada Jumat dan Sabtu. Seluruh pelabuhan ditutup setelah pelarangan perjalanan laut.

"Lebih dari 100 ribu keluarga sudah berada di pusat-pusat evakuasi," kata Corazon Soliman, sekretaris Kesejahteraan Sosial. "Kalikan dengan lima (orang per keluarga), jumlahnya sekitar 500 ribu," katanya, menambahkan bahwa sebagian besar warga telah mengajukan diri untuk pergi.

Pulau-pulau di wilayah timur seperti Samar dan Leyte, yang masih belum pulih dari hantaman topan Haiyan tahun lalu, bisa terkena lagi.

"Saya takut dan cemas," kata Teresita Aban, 58, seorang ibu rumah tangga dari Santa Rita di provinsi Samar, sambil menyeka air mata dan gemetar. "Kami siap tetapi masih takut. Kami belum selesai memperbaiki rumah kami. Dan kini datang badai lain.”

Kantor PBB untuk Pengurangan Risiko Bencana di Jenewa mengatakan 200 ribu orang telah dievakuasi di provinsi Cebu saja.

“Topan Hagupit memicu salah satu evakuasi terbesar yang pernah kita lihat di masa damai," kata juru bicara badan PBB Denis McClean.

Evakuasi dini

Lebih dari 7.000 orang tewas atau hilang ketika topan Haiyan, dikenal warga lokal sebagai topan Yolanda, menerjang Filipina pada November 2013. Badai yang merupakan salah satu topan terkuat di dunia itu, membuat lebih dari 4 juta orang kehilangan tempat tinggal.

"Lebih baik untuk mengevakuasi lebih awal. Kami tidak ingin mengalami apa yang kami alami saat Yolanda," kata Gigi Calne , seorang ibu rumah tangga mencari perlindungan bersama sekitar 3.000 orang di sebuah sekolah di Basey, provinsi Samar, Filipina tengah.

Sekitar 10 juta penduduk dari Bicol dan Visayas Timur wilayah Filipina tengah berisiko banjir, badai dan angin kencang saat Hagupit mencapai daratan.

AccuWeather Global Weather Center mengatakan lebih dari 30 juta orang akan merasakan dampak dari Hagupit di seluruh Filipina.

Di Tacloban City, Leyte, yang menyumbang sekitar setengah dari jumlah korban tewas akibat Haiyan, sekitar 19 ribu orang dari desa-desa pesisir memadati 26 pusat evakuasi, kata Ildebrando Bernadas dari kantor bencana kota.

"Kami mengharapkan jumlah dua kali lipat dari itu setelah kami menerapkan evakuasi paksa,” ujar Bernadas.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER