Manila, CNN Indonesia -- Badai Hagupit menerjang pantai timur Filipina pada Jumat (5/12), menyebabkan sejumlah pelabuhan ditutup dan mengakibatkan ribuan wisatawan tak bisa bepergian. Pemerintah daerah meminta warganya dievakuasi secepatnya.
Lebih dari 2.000 penumpang terjebak di sejumlah pelabuhan di Manila, Filipina tengah dan Pulau Mindanao selatan yang ditutup akibat peringatan tanda bahaya badai menunjukan level lima, standar terburuk yang juga terjadi ketika badai Haiyan menyapu negara ini tahun lalu.
"Kami telah memperingatkan mereka awal untuk menjauh dari pantai. Sebagian perahu yang ditambatkan di pelabuhan tersapu badai hingga ke daratan," kata juru bicara penjaga pantai, Armand Balilo, dalam sebuah wawancara di radio, dilansir dari
Reuters, Jumat (5/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Biro cuaca setempat mengatakan badai Hagupit kini tengah berputar melintasi Samudera Pasifik dengan mata badai berada di sekitar 500 km sebelah tenggara dari Filipina, mengakibatkan pusaran angin dengan kecepatan hingga 215 kilometer sampai 250 kilometer per jam.
Badai Hagupit diperkirakan akan menyapu provinsi Samar Timur di Filipina tengah pada Sabtu (6/12), mengakibatkan hujan deras dan arus laut tinggi hingga 3 sampai 4 meter. Badai tersebut bergerak ke arah daratan dengan kecepatan sekitar 15 kilometer per jam (kpj).
Sebelumnya pada Kamis (4/12), pemerintah menyatakan akan mempertimbangkan status keadaan bencana nasional, yang dapat berujung pada pembekuan harga barang pokok
Presiden Benigno Aquino memerintahkan Departemen Perdagangan Filipina untuk mengirim pasokan makanan lebih ke daerah yang berisiko badai lebih tinggi di tengah kondisi panik akan persediaan dasar.
Badan Meteorologi Jepang mengkategorikan badai Hagupit sebagai badai yang merusak, sementara Angkatan Laut AS menyebut badai ini sebagai topan super.
Badan Meteorologi Jepang juga memprediksi badai Hagupit akan menyapu Filipina tengah, sementara situs Angkatan Laut AS memprediksi badai akan membelok ke utara, mendekati ibukota Manila.
Meskipun demikian, situs peramalan cuaca Tropical Storm Risks memprediksi badai akan melemah pada hari ini hingga ke status bahaya level 4 ketika sampai ke daratan. Status ini menandakan badai masih berbahaya.
Badai Hagupit bisa mengambil rute yang sama seperti Badai Haiyan, yang mengakibatkan lebih dari 7.000 orang tewas atau hilang, dan lebih dari 4 juta warga kehilangan tempat tinggal pada November 2013 lalu.
Provinsi Samar Timur dan pulau Leyte merupakan daerah yang terkena dampak Badai Haiyan paling parah, dengan kecepatan pusaran badai hingga 250 kpj.
Lebih dari setahun badai Haiyan menerjang, sekitar 25 ribu warga masih tinggal di tenda penampungan.
Baca juga:
Warga Filipina Borong Makanan Sebelum Badai